Drone Israel Serang Pasukan Perdamaian UNIFIL di Lebanon, PBB Kecam Pelanggaran Resolusi
- Ariel Schalit/AP Photo
Serangan militer kembali mengguncang perbatasan Lebanon dan Israel. Kali ini, pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) menjadi sasaran serangan drone Israel di dekat permukiman Kfar Kila, Lebanon Selatan. Insiden ini menambah ketegangan di kawasan yang selama ini dikenal sebagai titik rawan konflik.
Menurut laporan resmi UNIFIL, serangan terjadi pada Minggu (26/10/2025) sekitar pukul 17.45 waktu setempat. Sebuah drone milik militer Israel menjatuhkan granat ke arah patroli pasukan perdamaian yang tengah beroperasi di wilayah tersebut. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat serangan tersebut. UNIFIL juga memastikan tidak ada kerusakan terhadap aset mereka.
Namun, peristiwa tidak berhenti di situ. Beberapa saat setelah drone melancarkan serangannya, sebuah tank milik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga melepaskan tembakan artileri ke arah posisi pasukan UNIFIL. Aksi tersebut sontak memicu kekhawatiran baru mengenai meningkatnya agresi militer Israel di kawasan perbatasan.
Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Sputnik, UNIFIL menegaskan bahwa serangan itu merupakan pelanggaran serius terhadap mandat dan hukum internasional. “Sebuah pesawat drone Israel mendekati patroli UNIFIL yang sedang beroperasi di dekat Kfar Kila dan menjatuhkan granat. Tak lama kemudian, satu unit tank Israel menembakkan peluru artileri ke arah pasukan penjaga perdamaian,” demikian isi keterangan tersebut.
Meski tidak menimbulkan korban, tindakan itu tetap dianggap sebagai ancaman langsung terhadap pasukan internasional yang bertugas menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah perbatasan Lebanon-Israel. “Kami menegaskan kembali pentingnya menghormati mandat dan keamanan personel UNIFIL,” tegas juru bicara lembaga tersebut.
Serangan ini bukan yang pertama kalinya terjadi di lokasi tersebut. Beberapa waktu sebelumnya, insiden serupa juga dilaporkan ketika sebuah drone Israel terbang rendah di atas patroli UNIFIL. Menanggapi hal itu, pasukan penjaga perdamaian melakukan langkah-langkah pertahanan untuk menetralisir ancaman dari udara tersebut. Meski demikian, insiden ini menunjukkan adanya pola berulang dari tindakan militer Israel yang berpotensi memicu eskalasi baru di kawasan perbatasan.
Selain itu, sumber diplomatik di Beirut mengungkapkan bahwa serangan tersebut secara jelas melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701. Resolusi itu diterbitkan setelah perang Lebanon 2006 dan menegaskan penghentian permusuhan antara Israel dan kelompok Hizbullah, serta menetapkan kehadiran UNIFIL sebagai penjaga stabilitas di perbatasan. Pelanggaran terhadap resolusi tersebut dinilai dapat memperburuk hubungan antara Israel dan PBB, sekaligus merusak upaya perdamaian yang sudah dibangun selama hampir dua dekade.