Ternyata Lidah Bisa Bedakan Air! Ini Alasan Air Mineral Rasanya Tak Sama
- allofresh
Gadget – Banyak orang meyakini bahwa air putih itu “tidak berasa”. Namun, coba perhatikan lebih saksama—saat Anda meminum air dari botol berbeda, dari sumber berbeda, atau bahkan dari keran yang berbeda, rasanya tidak selalu sama. Ada yang terasa segar dan sedikit manis, ada yang hambar, bahkan ada yang meninggalkan rasa pahit atau asin di mulut.
Ini bukan sugesti atau khayalan. Perbedaan rasa air benar-benar nyata, dan penyebabnya terletak pada komposisi mineral alami yang terlarut di dalamnya. Meski secara kimia air adalah H₂O, kenyataannya hampir tidak ada air minum di dunia yang benar-benar murni H₂O. Semua air minum—baik dari pegunungan, sumur, atau pabrik—mengandung berbagai mineral terlarut yang memengaruhi rasa, tekstur, bahkan sensasi di lidah.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa air mineral rasanya berbeda-beda, bagaimana mineral memengaruhi persepsi rasa, dan mengapa lidah kita sebenarnya jauh lebih peka terhadap air daripada yang selama ini kita kira.
Air Bukan Hanya H₂O: Mineral yang Membentuk “Cita Rasa” Air
Air minum alami tidak pernah benar-benar murni. Saat air hujan meresap ke dalam tanah, ia melewati lapisan batuan, tanah, dan mineral yang beragam. Dalam perjalanannya, air melarutkan berbagai unsur kimia, termasuk:
- Kalsium (Ca²⁺)
- Magnesium (Mg²⁺)
- Natrium/Sodium (Na⁺)
- Bikarbonat (HCO₃⁻)
- Sulfat (SO₄²⁻)
Kombinasi dan konsentrasi mineral inilah yang membentuk profil rasa unik setiap sumber air. Bahkan dua sumber air yang berjarak hanya beberapa kilometer bisa memiliki rasa berbeda karena perbedaan geologi di bawah permukaan tanah.
Total Dissolved Solids (TDS): Ukuran yang Menentukan “Rasa” Air
Salah satu parameter utama yang menentukan rasa air adalah Total Dissolved Solids (TDS)—jumlah total padatan terlarut dalam air, biasanya diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L).
- TDS < 50 mg/L: Air terasa sangat hambar, bahkan “datar” atau “kosong”. Umum pada air suling atau air hasil reverse osmosis tanpa remineralisasi.
- TDS 50–150 mg/L: Rentang ideal untuk rasa segar dan seimbang. Banyak air mineral alami berada di kisaran ini.
- TDS > 300 mg/L: Air mulai terasa berat, kadang pahit atau asin, tergantung jenis mineral dominannya.