Timnas Indonesia Nyaris Dipegang John Heitinga, Kini Nasibnya di Ajax Amsterdam Jadi Sorotan!

John Heitinga
Sumber :
  • ig/@johnheitinga

Namun, Heitinga dengan tegas menyatakan dirinya menghormati posisi Shin Tae-yong yang kala itu masih aktif sebagai pelatih kepala. Ia tak ingin “menyalip” posisi pelatih asal Korea Selatan tersebut dan memilih menghargai proses yang sedang berjalan di tubuh Timnas Indonesia.

Bukan Shin Tae-yong atau Jesus Casas, 3 Pelatih Dunia Ini Siap Tangani Timnas Indonesia!

Karier Heitinga di Ajax Anjlok

Shin Tae-yong Bisa Kembali Latih Timnas Indonesia Jika PSSI Mau Turunkan Ego

Tak lama setelah kabar ketertarikannya melatih Indonesia, Heitinga justru resmi menjadi pelatih kepala Ajax Amsterdam di Eredivisie. Namun, masa jabatannya di klub raksasa itu tidak berjalan sesuai harapan.

Dalam 12 pertandingan yang ia pimpin, Ajax hanya mencatat 4 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 4 kekalahan. Salah satu momen paling buruk terjadi ketika Ajax dibantai 5-1 oleh Chelsea.

Radja Nainggolan Akui Salah Pilih Negara: Kini Justru Ingin Bela Timnas Indonesia karena Rasa Hormat

Kekalahan telak itu memicu kemarahan besar suporter. Mereka bahkan meneriakkan “Johnny, pergilah!” di stadion, terutama setelah Heitinga memutuskan menarik keluar pemain favorit fans, Oscar Gloukh, usai Kenneth Taylor mendapat kartu merah.

Menanggapi hujan kritik itu, Heitinga mencoba tetap tenang. “Saya mengerti emosi para fans. Tapi dengan sepuluh pemain di lapangan, saya harus membuat keputusan yang tak mudah,” ujarnya kepada De Telegraaf.

Heitinga menegaskan bahwa keputusannya bersifat taktis untuk menjaga keseimbangan permainan. “Saya ingin menjaga struktur tim dan tempo di sisi sayap. Saya tahu mereka kecewa, tapi keputusan ini untuk kebaikan tim,” katanya.


Kini Dianggap Gagal di Ajax

Meski berusaha tampil profesional, nasib Heitinga di Ajax kini berada di ujung tanduk. Banyak pihak menilai performa klub tidak mengalami peningkatan berarti di bawah arahannya.

“Saya tahu para fans kecewa, tapi kami juga merasakan hal yang sama. Kami bermain dengan semangat tinggi, meski melawan tim top dunia,” ucapnya lagi.

Tekanan besar dari suporter dan media membuat masa depan Heitinga di Ajax kian tak pasti. Sejumlah analis sepak bola Belanda menilai, kariernya di Amsterdam bisa berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.

Melihat situasi ini, bisa dibilang Timnas Indonesia cukup beruntung karena tak jadi menunjuk Heitinga sebagai pengganti Shin Tae-yong. Pasalnya, jika melihat performanya di Eropa, mantan bek timnas Belanda itu masih perlu banyak belajar soal manajemen tim di level tinggi.

Halaman Selanjutnya
img_title