Radja Nainggolan Akui Menyesal Tak Bela Timnas Indonesia: “Saya Iri pada Mereka”

Radja Nainggolan
Sumber :
  • ig/@radja_nainggolan_l4

Pernyataan ini menunjukkan kekaguman mendalam terhadap semangat pemain keturunan yang memilih membela Indonesia. Bagi Nainggolan, pengakuan dan cinta publik menjadi nilai yang tak ternilai, bahkan melampaui prestasi di lapangan.

Pelatih Jepang Jadi Kandidat Kuat Timnas Indonesia? Bocoran dari Pengamat dan Zwiers Bikin Heboh

Perjalanan Karier dan Statistik Radja Nainggolan

PSSI Tekor Ratusan Miliar! Gaji Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Bikin Sulit Rekrut Pelatih Dunia

Nama Radja Nainggolan sempat melejit di Serie A Italia. Ia dikenal sebagai gelandang dengan determinasi tinggi dan gaya bermain agresif. Selama kariernya, ia pernah memperkuat AS Roma, Inter Milan, dan Cagliari sebelum kembali ke Belgia.

Kini, Nainggolan bermain untuk KSC Lokeren, klub divisi dua Liga Belgia. Meski tak lagi muda, pengaruh dan pengalaman Nainggolan masih sangat dihormati di kalangan penggemar sepak bola Eropa.

Jawaban Elegan Eliano Reijnders Usai Disindir Jeje Soal Kekalahan Timnas Indonesia

Selama membela Timnas Belgia, Nainggolan mencatat 30 caps, enam gol, dan tiga assist. Namun, kontribusinya itu tak cukup membuatnya merasa “berarti” di mata publik Belgia — sesuatu yang membuat penyesalannya semakin dalam.


Indonesia, Rumah yang Tak Pernah Dihuni

Bagi Radja Nainggolan, Indonesia bukan sekadar asal-usul keluarga, tetapi simbol identitas yang kini ia rindukan. Ia menyadari bahwa di balik kemegahan sepak bola Eropa, ada hal yang tak bisa dibeli: rasa memiliki dan penghargaan dari bangsa sendiri.

Rasa iri yang ia ungkapkan kepada pemain naturalisasi bukan sekadar emosi sesaat, melainkan penyesalan tulus atas pilihan hidup yang kini sulit diubah. Andai waktu bisa diputar, mungkin publik Indonesia akan melihatnya mengenakan jersey merah dengan lambang Garuda di dada.


Pengakuan Radja Nainggolan menjadi cerminan kuat bagaimana identitas dan penghargaan dari tanah leluhur dapat meninggalkan jejak mendalam di hati pemain diaspora. Ia mungkin tak pernah membela Timnas Indonesia di lapangan, namun dalam hatinya, rasa cinta terhadap Indonesia tak pernah pudar.

Kini, saat para pemain naturalisasi seperti Sandy Walsh dan Ragnar Oratmangoen terus berjuang membawa Garuda terbang tinggi, Nainggolan memilih menjadi saksi dari jauh — dengan penyesalan dan kebanggaan yang berjalan beriringan.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget