Curhat ke Media Prancis, Calvin Verdonk Masih Terbayang Luka Gagalnya Timnas Indonesia
- IG/@erickthohir
Pernyataannya tersebut menggambarkan betapa besar tekanan dan ekspektasi yang harus ditanggung skuad Garuda saat itu. Bagi Verdonk, bermain untuk Indonesia bukan sekadar tugas profesional, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral setelah dirinya resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada 2024 lalu.
Mental Pemain yang Terpukul
Lebih lanjut, Verdonk menilai bahwa kekalahan dari Arab Saudi di laga pembuka sangat memengaruhi mental para pemain. Ia menyebut, rasa percaya diri tim menurun drastis saat menghadapi Irak di laga berikutnya.
“Kami menjalani dua laga yang sangat sulit di Arab Saudi. Kekalahan melawan Arab Saudi itu berdampak besar pada mental kami ketika menghadapi Irak. Kami tidak tampil cukup baik, jadi tentu ada rasa kecewa,” ungkapnya.
Ucapan tersebut mencerminkan realitas yang dihadapi banyak pemain. Perjalanan panjang menuju kualifikasi Piala Dunia telah menguras tenaga dan mental mereka. Meski tampil penuh semangat, tekanan publik dan hasil akhir yang tak sesuai harapan membuat para pemain mengalami kelelahan emosional.
Saatnya Menatap ke Depan
Kini, Timnas Indonesia sedang berada di masa transisi. Kekosongan kursi pelatih membuat tim senior belum memiliki agenda jelas untuk FIFA Matchday November 2025. Sementara itu, perhatian PSSI dan masyarakat kini beralih ke Timnas U-22 yang tengah mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2025.
Meski begitu, harapan publik agar Verdonk dan rekan-rekannya bisa bangkit tetap tinggi. Banyak pihak menilai kegagalan kali ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk membangun tim yang lebih kuat di masa depan. Dengan pemain-pemain muda potensial seperti Marselino Ferdinan, Justin Hubner, dan Rafael Struick, optimisme untuk kualifikasi berikutnya masih terjaga.
Calvin Verdonk sendiri kini memilih fokus bersama klubnya, LOSC Lille, di kompetisi Ligue 1 Prancis 2025–2026. Penampilannya di level klub masih konsisten, bahkan sempat mencatat assist penting saat Lille menghadapi PAOK di ajang Liga Europa. Meski demikian, cintanya pada Timnas Indonesia tetap besar.
Banyak yang berharap, ketika Timnas Indonesia kembali berkumpul, Verdonk akan tetap menjadi bagian penting dari skuad. Pemain kelahiran Belanda itu dinilai punya karakter kuat dan pengalaman internasional yang bisa menular kepada pemain muda lainnya.