Dulu Bintang, Kini Absen—Ini Alasan Welber Jardim Tak Ikut Piala Dunia U-17 Qatar

Dulu Bintang, Kini Absen—Ini Alasan Welber Jardim Tak Ikut Piala Dunia U-17 Qatar
Sumber :
  • Instagram/@welber07official

Gadget – Pengumuman skuad Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2025 di Qatar oleh PSSI pada akhir Oktober 2025 langsung memicu tanda tanya di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air. Di antara 21 nama yang dipanggil pelatih Nova Arianto, satu sosok yang sangat diharapkan justru tak terlihat: Welber Jardim, gelandang muda berbakat yang kini bermain di akademi Sao Paulo U-20, Brasil.

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025, Hadapi Brasil di Laga Kedua!

“Yang main di Santos-Brasil (lupa nama) itu kok enggak dipanggil ya?” tulis akun @adityapepeee di media sosial.
“Welber...?? Good luck boys... Berikan yang terbaik buat negeri ini...,” sahut @jefri_suha dengan nada kecewa.

Pertanyaan serupa menggema di forum, grup WhatsApp, hingga kolom komentar berita olahraga. Namun, absennya Welber Jardim bukan karena dicoret, tidak dipercaya, atau konflik internal—melainkan karena aturan usia ketat dari FIFA yang tak bisa ditawar.

Media Vietnam Sindir Timnas U-17 Indonesia, Sebut Belum Menang Jelang Piala Dunia 2025

Artikel ini menjelaskan secara tuntas mengapa Welber Jardim tak bisa membela Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2025, sekaligus mengupas komposisi skuad anyar, peran pemain diaspora, dan tantangan yang menanti di Qatar.

Fakta Utama: Welber Jardim Sudah Berusia 18 Tahun

Timnas Indonesia U-17 Tiba di Qatar! Nova Arianto Bawa 21 Pemain Terbaik Hadapi Piala Dunia

Alasan utama ketidakhadiran Welber Jardim sangat sederhana namun final: usianya sudah melebihi batas maksimal turnamen.

Menurut regulasi FIFA, Piala Dunia U-17 hanya boleh diikuti pemain yang berusia maksimal 17 tahun pada 1 Januari tahun penyelenggaraan. Untuk edisi 2025, artinya pemain harus lahir pada atau setelah 1 Januari 2008.

Welber Jardim lahir pada 25 April 2007. Artinya, pada 1 Januari 2025, usianya sudah 17 tahun 8 bulan, dan pada hari pembukaan Piala Dunia U-17 (3 November 2025), ia telah berusia 18 tahun 6 bulan.

“Ia sudah tidak memenuhi kriteria usia FIFA. Ini bukan keputusan pelatih, tapi aturan teknis yang mengikat,” jelas sumber internal PSSI kepada media. 

Padahal, Welber sempat jadi andalan di Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, saat usianya baru 16 tahun. Ia tampil impresif sebagai gelandang kreatif, bahkan mencetak assist penting melawan Ekuador. Tahun ini, ia juga sempat membela Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025, menandakan bahwa ia telah naik level—secara usia maupun kemampuan.

Regenerasi ala Nova Arianto: Fokus pada Generasi 2008–2009

Pelatih Nova Arianto memilih untuk menatap masa depan dengan membangun skuad murni dari pemain kelahiran 2008 dan 2009. Ini adalah strategi jangka panjang untuk:

  • Menjaga kesinambungan pembinaan usia muda
  • Memberi kesempatan pemain muda tampil di panggung global
  • Menghindari ketergantungan pada “pemain pinjaman” dari kelompok usia di atas

Skuad 21 pemain yang dipanggil mayoritas berasal dari Elite Pro Academy (EPA) 2024/2025, dengan tambahan talenta dari luar negeri yang masih memenuhi syarat usia.

Empat Pemain Diaspora Dipanggil—Lebih Banyak dari 2023

Meski Welber absen, Timnas Indonesia U-17 justru memperluas jaringan diaspora. PSSI berhasil memanggil empat pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri, jumlah yang lebih banyak dibanding edisi 2023 yang hanya membawa dua pemain (Welber Jardim dan Amir Brkic).

Keempat pemain diaspora tersebut adalah:

  • Eizar Jacob – bermain di Sydney FC (Australia)
  • Mathew Baker – membela Melbourne City FC (Australia)
  • Lucas Lee – bermain di klub semi-pro Ballistic United (Amerika Serikat)
  • Mike Rajasa – bagian dari akademi FC Utrecht (Belanda)

Keberadaan mereka memperkaya variasi taktik Nova Arianto, terutama dalam hal kualitas teknik, kecepatan, dan pengalaman bermain di liga asing. Mike Rajasa, misalnya, dikenal sebagai bek tengah tangguh dengan kemampuan membaca permainan di atas rata-rata.

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025

Timnas Indonesia U-17 tergabung di Grup F bersama tiga kekuatan dunia: Zambia, Brasil, dan Honduras. Berikut jadwal lengkap mereka:

Selasa, 4 November 2025

  • 22.45 WIB
  • Indonesia U-17 vs Zambia U-17
  • Stadion: Ahmed bin Ali, Al Rayyan

Jumat, 7 November 2025

  • 22.45 WIB
  • Brasil U-17 vs Indonesia U-17
  • Stadion: Education City, Doha

Senin, 10 November 2025

  • 21.45 WIB
  • Honduras U-17 vs Indonesia U-17
  • Stadion: Khalifa International, Doha

Sebelum turnamen, tim sempat menjalani laga uji coba melawan Panama U-17 dan berhasil menahan imbang 1-1—menunjukkan progres signifikan dalam persiapan.

Dukungan Publik Tetap Mengalir untuk Welber Jardim

Meski tak bisa tampil, dukungan untuk Welber Jardim tetap mengalir deras. Banyak netizen menyebutnya sebagai “pelopor” yang membuka jalan bagi generasi berikutnya.

“Welber membuktikan bahwa anak Indonesia bisa bersaing di akademi top Eropa. Sekarang giliran adik-adiknya melanjutkan,” tulis salah satu komentar viral di Instagram PSSI.

Bahkan, pelatih Nova Arianto dalam konferensi pers mengatakan:

“Welber adalah inspirasi. Ia membuktikan bahwa mimpi bermain di Eropa dan membela Merah-Putih bukan mustahil. Kami berharap pemain muda sekarang belajar darinya.” 

Masa Depan Welber Jardim: Menuju Timnas Senior?

Dengan usia 18 tahun, Welber Jardim kini masuk dalam radar Timnas Indonesia U-20 dan U-23. Performanya di Sao Paulo U-20 terus dipantau oleh Shin Tae-yong dan jajaran pelatih timnas senior.

Jika konsisten, ia berpeluang debut di timnas senior sebelum usia 20 tahun—seperti yang dialami Marselino Ferdinan dan Rafael Struick.

Bagi Welber, absen di Piala Dunia U-17 2025 bukan akhir, melainkan tahap transisi alami dalam kariernya yang sedang menanjak di kancah internasional.

Kesimpulan: Aturan Usia Bukan Penghalang, Tapi Penentu Jalur Karier

Absennya Welber Jardim di Piala Dunia U-17 2025 adalah keniscayaan dalam dunia sepak bola usia muda. Regulasi FIFA memang keras, tapi justru menciptakan kesetaraan kompetisi dan dorongan regenerasi.

Bagi Indonesia, ini adalah momentum untuk membuktikan bahwa pembinaan usia dini mulai membuahkan hasil, bahkan tanpa andalan “bintang luar negeri” seperti Welber.

Sementara bagi Welber sendiri, panggung yang lebih besar menantinya: Eropa, timnas senior, dan mungkin suatu hari nanti, Piala Dunia versi dewasa.

Sampai saat itu tiba, seluruh bangsa tetap mendukung—baik yang tampil di Qatar, maupun yang sedang berlatih di Sao Paulo.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget