Pelatih Zambia Akui Iri pada Timnas Indonesia U-17, Sebut Nova Arianto Punya Keunggulan Besar
- x.com
Ringkasan Berita:
Pelatih Zambia U-17, Dennis Makinka, mengakui rasa irinya pada pengalaman Timnas Indonesia U-17 yang lebih matang di ajang dunia.
Nova Arianto dinilai berhasil membangun skuad Garuda Muda dengan pengalaman penting sejak edisi sebelumnya.
Meski begitu, Makinka memastikan Zambia siap menantang Timnas Indonesia U-17 dengan keunggulan fisik khas Afrika.
Gadget – Menjelang laga seru antara Timnas Indonesia U-17 dan Zambia U-17 di ajang Piala Dunia U-17 2025, pelatih Zambia, Dennis Makinka, memberikan komentar yang menarik perhatian publik. Ia secara terbuka mengaku merasa “iri” dengan skuad Nova Arianto yang dinilai memiliki pengalaman lebih matang di turnamen level dunia.
Makinka menilai bahwa keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia U-17 sebelumnya memberikan keuntungan besar bagi Garuda Muda. Menurutnya, pengalaman tampil di panggung dunia membuat para pemain Indonesia lebih siap menghadapi tekanan dan atmosfer pertandingan internasional.
“Datang ke Piala Dunia sebagai debutan dan menghadapi tim seperti Indonesia yang sudah berpartisipasi sebelumnya tentu tantangan besar. Mereka sudah merasakan atmosfer ini, sementara bagi kami ini pertama kalinya,” ujar Makinka, dikutip dari laman resmi Asosiasi Sepak Bola Zambia.
Timnas Indonesia Punya Keunggulan Mental dan Kematangan
Pernyataan Makinka dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap perkembangan sepak bola muda Indonesia. Ia menyoroti cara Nova Arianto menyiapkan tim dengan disiplin taktik dan pengalaman yang membedakan mereka dari banyak tim Asia Tenggara lainnya.
Bagi Zambia, pengalaman pertama di Piala Dunia U-17 merupakan langkah besar, namun juga diakui masih banyak hal yang harus dipelajari agar mampu bersaing di level yang lebih tinggi.
Jika dibandingkan secara fisik, memang para pemain Zambia memiliki keunggulan postur dan kekuatan. Namun, Makinka menilai keunggulan itu belum tentu menjadi jaminan dalam laga melawan Indonesia yang dikenal dengan permainan cepat dan kombinasi umpan pendek yang rapi.
“Fisik mungkin menjadi keunggulan kami, tapi pengalaman dan koordinasi Indonesia jelas membuat mereka lebih tenang saat menghadapi tekanan,” tambah pelatih berusia 54 tahun itu.