Garuda Asia Kalah 1-3 dari Zambia: Gol Cepat Zahaby Gholy Tak Cukup Selamatkan Timnas U17
- FB Pantai Gading
Nova Arianto Lakukan Rotasi, Tapi Upaya Indonesia Masih Mentok
Memasuki babak kedua, pelatih Nova Arianto melakukan perubahan strategi. Ia menarik keluar Zahaby Gholy dan Fabio Azkairawan untuk memasukkan Dimas Adi dan Muhammad Algazani, mencoba menambah agresivitas di sektor depan. Perubahan itu memberi sedikit efek positif, terlihat dari peluang Mierza Firjatullah di menit ke-56 yang berhasil menembus pertahanan Zambia namun tembakannya masih bisa ditepis Chitambala.
Garuda Asia sempat mendapatkan peluang emas dari titik putih di menit ke-61 setelah Evandra Florasta dijatuhkan di kotak penalti. Namun setelah tinjauan VAR, wasit membatalkan penalti dan justru memberikan kartu kuning kepada Evandra karena dianggap melakukan diving.
Momentum tersebut membuat semangat anak asuh Nova sedikit menurun, sementara Zambia bermain lebih tenang dengan mengandalkan serangan balik cepat. Stamina pemain Indonesia mulai terkuras di pertengahan babak kedua, membuat tempo permainan menurun drastis.
Menit ke-79, Zambia hampir menambah keunggulan melalui Nelson Chilemu, namun sepakannya melambung tipis di atas mistar. Indonesia kembali membalas lewat dua peluang berbahaya — Mierza yang gagal mengontrol bola di kotak penalti, serta tembakan keras Rafi Rasyiq yang membentur tiang gawang di menit-menit akhir pertandingan.
Meski berusaha keras untuk memperkecil kedudukan, hingga peluit panjang berbunyi skor 3-1 untuk Zambia tak berubah. Garuda Asia pun harus menerima kekalahan di laga perdana mereka di Piala Dunia U17 2025.
Kekalahan Jadi Kado Pahit untuk Nova Arianto
Kekalahan ini terasa lebih menyakitkan karena bertepatan dengan hari ulang tahun sang pelatih, Nova Arianto. Meski sempat mengawali laga dengan keunggulan, lini pertahanan Indonesia terlihat rapuh menghadapi tekanan cepat Zambia.
Bagi Nova, laga ini menjadi bahan evaluasi penting untuk memperbaiki koordinasi pertahanan dan efektivitas serangan jelang pertandingan berikutnya di Grup H. Timnas U17 Indonesia masih memiliki peluang untuk bangkit di dua laga tersisa, namun mereka harus belajar dari kesalahan di pertandingan ini agar tidak kembali kehilangan poin.
Gol semata wayang Zahaby Gholy tetap menjadi catatan positif tersendiri — menandai semangat juang Garuda Asia di panggung dunia. Namun, disiplin, konsentrasi, dan efisiensi serangan akan menjadi kunci jika Indonesia ingin melangkah lebih jauh di turnamen ini.