Jam 2.30 Pagi, Dosen Cantik Dibunuh Oknum Polisi - Ini Pengakuan Pelaku!
- Instagram @dokpim.bungo
“Kami tidak akan toleransi terhadap oknum yang mencoreng institusi. Proses hukum akan berjalan transparan,” tegas Kabid Humas Polda Jambi.
Duka Keluarga dan Seruan untuk Perlindungan Perempuan
Keluarga Erni Yuniati hancur. Sang ibu, yang ditemui awak media, hanya bisa menangis:
“Dia anak baik, rajin, tidak pernah menyakiti siapa pun. Kenapa harus begini?”
Kasus ini kembali mengingatkan publik pada kerentanan perempuan dalam hubungan yang melibatkan kekuasaan tidak seimbang—terlebih ketika pasangan adalah aparat yang memiliki senjata, akses hukum, dan kekuatan fisik.
Aktivis perempuan di Jambi menyerukan penguatan sistem perlindungan korban kekerasan dalam pacaran (KDP) dan pelatihan sensitivitas gender bagi anggota kepolisian.
Kesimpulan: Cinta yang Berubah Jadi Neraka
Kisah Erni Yuniati adalah tragedi kemanusiaan yang menyayat hati. Ia bukan korban biasa—ia korban dari cinta yang berubah jadi kepemilikan, emosi yang tak terkendali, dan kekuasaan yang disalahgunakan.
Bripda Waldi, yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, justru menjadi algojo bagi orang terdekatnya. Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa kekerasan dalam hubungan intim bisa terjadi di mana saja—bahkan di balik seragam kehormatan.
Kini, seluruh mata tertuju pada proses hukum. Masyarakat menuntut keadilan tanpa kompromi, bukan hanya untuk Erni, tetapi juga untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |