Erick Thohir Bocorkan 5 Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia, Nama-Nama Top Eropa Masuk Radar
- tvonenews.com
Pelatih asal Spanyol, Jesus Casas, juga dikaitkan dengan posisi pelatih Timnas Indonesia. Ia sebelumnya menukangi Timnas Irak dari 2022 hingga 2025 dan sukses membangun tim muda yang solid dengan gaya bermain cepat dan taktis.
Casas dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan modern yang menekankan penguasaan bola dan pressing tinggi. Saat ini ia sedang tidak terikat kontrak dengan klub mana pun, sehingga peluangnya direkrut PSSI dinilai cukup besar.
3. Timur Kapadze
Pelatih muda asal Uzbekistan, Timur Kapadze, muncul sebagai kandidat potensial berikutnya. Ia sukses membawa Uzbekistan U-23 tampil mengesankan di Piala Asia U-23 dan dikenal memiliki pendekatan taktik yang realistis namun adaptif terhadap karakter pemain Asia.
Kedekatannya dengan kultur sepak bola Asia membuat Kapadze dinilai bisa lebih cepat beradaptasi dengan skuad Garuda. Apalagi, ia terbukti mampu memoles pemain muda hingga tampil kompetitif di level internasional.
4. Akira Nishino
Sosok Akira Nishino tentu tak asing di Asia Tenggara. Mantan pelatih Timnas Jepang dan Thailand ini pernah membawa Jepang lolos ke Piala Dunia 2018 dan dikenal sebagai pelatih yang disiplin serta detail dalam strategi.
Keunggulan Nishino adalah kemampuannya membaca permainan lawan dan membangun struktur tim yang efisien. Saat ini, ia sedang tidak melatih klub atau negara mana pun, sehingga peluang untuk bergabung dengan PSSI terbuka lebar.
5. Frank de Boer
Nama besar lain yang dikaitkan dengan PSSI adalah Frank de Boer, mantan pelatih Ajax Amsterdam, Inter Milan, dan Timnas Belanda. Dengan pengalaman di berbagai level, De Boer dinilai bisa membawa Timnas Indonesia naik kelas setelah gagal ke Piala Dunia 2026.
Menariknya, Erick Thohir dan De Boer memiliki hubungan profesional sejak masa keduanya di Inter Milan pada 2016. Fakta itu membuat komunikasi antara PSSI dan sang pelatih dinilai bisa berjalan lebih mudah.
PSSI Siapkan Seleksi Ketat untuk Pelatih Baru
Erick Thohir menegaskan bahwa proses seleksi pelatih tidak hanya mempertimbangkan nama besar, tetapi juga kesesuaian filosofi sepak bola dengan karakter pemain Indonesia. Ia menyebut, visi jangka panjang akan menjadi acuan utama agar pelatih yang dipilih mampu membangun sistem berkelanjutan, bukan sekadar hasil instan.
