Erick Thohir Beberkan Target Rahasia Timnas U-17 Usai Kalah dari Zambia di Piala Dunia 2025
- tvonenews.com
Ringkasan Berita:
Erick Thohir menegaskan target Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025 bukan soal hasil instan, melainkan fondasi menuju 2031.
Kekalahan 1-3 dari Zambia menjadi pelajaran berharga bagi skuad muda Nova Arianto sebelum hadapi Brasil.
Erick ungkap cetak biru baru PSSI hingga 2045, dengan fokus pengembangan usia muda dan keberlanjutan timnas.
Gadget – Timnas Indonesia U-17 harus mengakui keunggulan Zambia dengan skor 1-3 pada laga pembuka Piala Dunia U-17 2025 di Doha, Qatar, Selasa (4/11/2025) malam WIB. Meski sempat unggul lewat gol cepat Zahaby Gholy, skuad asuhan Nova Arianto gagal mempertahankan keunggulan setelah lawan membalikkan keadaan sebelum babak pertama usai.
Zambia mencetak tiga gol lewat dua aksi Abel Nyirongo dan satu dari Lukonde Mwale. Hasil ini membuat langkah Garuda Asia menuju fase gugur menjadi lebih berat, apalagi mereka masih harus menghadapi dua lawan tangguh: Brasil dan Honduras.
Namun di balik hasil pahit itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta publik melihat pertandingan tersebut sebagai bagian dari proses panjang pembinaan tim nasional, bukan sekadar hasil jangka pendek.
Erick Thohir: “Target Kami Adalah Tahun 2031”
Erick Thohir menegaskan bahwa pembentukan skuad U-17 merupakan bagian dari proyek besar yang sudah disusun hingga 2045. Ia menyebut, fokus utama PSSI bukan hanya mengejar kemenangan sesaat, melainkan membangun pondasi untuk generasi emas sepak bola Indonesia.
“Saya bertemu banyak pihak, di dalam dan luar negeri, untuk menyusun ulang cetak biru. Kita punya blueprint 2045 dengan target-target yang jelas,” ujar Erick. “Contohnya, tim U-17 ini targetnya adalah 2031. Mereka tanding di Doha, dan saya akan lihat langsung.”
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa PSSI kini sedang bergerak dengan arah baru. Pasca kegagalan Timnas senior melaju ke Piala Dunia 2026, federasi memilih memperkuat jalur usia muda sebagai investasi jangka panjang.
Erick juga menjelaskan bahwa perubahan format dari FIFA, yang menjadikan Piala Dunia U-17 digelar setiap tahun, menuntut kesiapan berkelanjutan dari setiap generasi pemain.