Fadly Alberto Ungkap Penyebab Pemain Timnas U-17 Gugup Saat Lawan Brasil di Piala Dunia

Timnas Indonesia U-17
Sumber :
  • FIFA

Ringkasan Berita:

Fakta Mengejutkan dari Media Vietnam: PSSI Dihukum FIFA Lebih Berat dari 90% Negara!
  • Fadly Alberto mengakui beberapa pemain Timnas Indonesia U-17 gugup saat menghadapi Brasil karena tekanan dan tempo permainan tinggi.

  • Meski kalah telak 0-4, skuad Garuda Muda tetap menerapkan strategi serangan balik cepat sesuai instruksi pelatih.

  • Tim kini fokus penuh menghadapi Honduras dalam laga hidup-mati demi menjaga asa lolos ke babak 32 besar.

Gadget – Penyerang muda Timnas Indonesia U-17, Fadly Alberto Hengga, menilai kekalahan 0-4 dari Brasil menjadi pelajaran berharga bagi seluruh skuad Garuda Muda di ajang Piala Dunia U-17 2025. Meski hasilnya mengecewakan, pemain Bhayangkara FC itu menegaskan bahwa pengalaman menghadapi tim besar seperti Brasil sangat berharga bagi perkembangan tim.

Nova Arianto Santai Usai Dibantai Brasil 0-4, Ungkap Alasan Mengejutkan di Balik Rasa Senang Itu

Menurut Fadly, sejak awal pertandingan di Aspire Academy, Doha, tekanan Brasil terasa luar biasa. Tim Samba muda bermain dengan pressing ketat, tempo cepat, dan penguasaan bola yang dominan. “Brasil main dengan pressing yang sangat rapat dan cepat, tapi kami juga berusaha menjalankan apa yang sudah dilatih sebelumnya,” ujar Fadly usai laga.

Tim asuhan Nova Arianto itu sebenarnya tetap berupaya menerapkan pola build-up permainan dan mengandalkan serangan balik cepat untuk menembus pertahanan lawan. Namun, perbedaan kualitas dan kecepatan membuat Garuda Muda kesulitan mengimbangi gaya main Brasil.

Media Vietnam Waswas, Mauro Zijlstra Bisa Jadi Senjata Baru Timnas Indonesia di SEA Games 2025

Faktor Gugup Jadi Kendala di Lapangan

Fadly tak menampik bahwa beberapa pemain sempat gugup menghadapi atmosfer besar dan nama besar tim lawan. “Wajar kalau ada yang nervous atau kaget. Brasil itu main cepat dan kuat secara fisik,” ungkapnya.

Ia menegaskan, rasa gugup itu bukan karena kurangnya kemampuan, melainkan akibat tekanan psikologis dari level pertandingan yang tinggi. Meski demikian, ia menyebut bahwa semangat tim tetap terjaga berkat dukungan satu sama lain. “Kami selalu saling menyemangati di lapangan, biar nggak ada yang merasa bersalah atau jatuh mental,” tambah Fadly.

Nova Arianto disebut terus mengingatkan anak asuhnya agar tidak kehilangan kepercayaan diri. Kekalahan dari tim besar seperti Brasil diharapkan menjadi proses pembelajaran, bukan alasan untuk menyerah.


Fokus Lawan Honduras Demi Tiket 32 Besar

Meski sudah menelan dua kekalahan, peluang Timnas Indonesia U-17 untuk melaju ke babak 32 besar masih terbuka. Fadly menyebut, semangat juang tim tidak luntur karena mereka masih punya satu laga penentuan melawan Honduras.

“Pelatih bilang, nggak ada yang mustahil di sepak bola,” ujar Fadly dengan nada optimistis. “Kita lawan Brasil kalah 0-4, sementara Honduras kalah 0-7. Itu artinya peluang kita masih terbuka untuk menang dan lolos.”

Pertandingan melawan Honduras disebut menjadi laga hidup-mati bagi Garuda Muda. Kemenangan menjadi satu-satunya cara agar Indonesia menjaga asa bertahan di turnamen ini.

Bagi para pemain muda, laga terakhir di fase grup bukan sekadar pertandingan penutup. Fadly menilai ini adalah kesempatan emas untuk membuktikan mental dan karakter sejati Garuda Muda. “Kami datang ke Doha bukan untuk jadi pelengkap, tapi untuk bertarung sampai akhir,” tutupnya.


Dengan semangat pantang menyerah dan evaluasi mendalam setelah melawan Brasil, Timnas Indonesia U-17 bertekad menampilkan permainan terbaik saat menghadapi Honduras. Seluruh skuad berharap laga pamungkas nanti bisa menjadi momen kebangkitan yang menyalakan kembali asa Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2025.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget