Jesus Casas Tolak Isu ke Timnas Indonesia, Justru Puji Irak: “Negara Luar Biasa, Wonderful People!”

Jesus Casas
Sumber :
  • x.com

Ringkasan Berita:

Erick Thohir Bungah, Timnas Indonesia U-17 Akhirnya Menang di Piala Dunia: Sejarah Baru Garuda Muda
  • Setelah Patrick Kluivert hengkang, nama Jesus Casas disebut-sebut sebagai calon pelatih Timnas Indonesia, namun ternyata ia tak menunjukkan tanda minat ke Garuda.

  • Casas justru menulis pesan menyentuh untuk Irak, memuji masyarakatnya sebagai “wonderful people” dan mengaku bangga pernah melatih negara itu.

  • PSSI kini masih menunggu keputusan resmi Erick Thohir terkait pelatih baru yang akan memimpin Timnas menuju Piala AFF 2026 dan Piala Asia 2027.

Gadget – Nama Jesus Casas tiba-tiba ramai dibicarakan publik Indonesia setelah Patrick Kluivert resmi mengakhiri masa kerjanya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Banyak yang menduga mantan pelatih Timnas Irak itu bakal menjadi pengganti Kluivert, mengingat rekam jejaknya yang cukup mentereng di kancah internasional.

Paraguay dan Arab Saudi Bisa Selamatkan Indonesia di Piala Dunia U-17 2025, Begini Skenarionya

Selain Casas, dua nama lain sempat mencuat, yakni Erik ten Hag yang pernah melatih Bayer Leverkusen, serta Thiago Motta yang sempat menangani Juventus. Ketiganya dianggap punya kapasitas untuk membawa perubahan dalam sepak bola nasional.

Namun rumor kehadiran Casas ke Indonesia tampaknya tidak memiliki dasar kuat. Pelatih asal Spanyol itu justru menunjukkan rasa bangganya terhadap Irak, negara yang sempat ia latih selama tiga tahun. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Casas menulis pesan emosional yang memperlihatkan betapa ia masih memiliki ikatan kuat dengan publik Irak.

Nova Arianto Puji Mike Rajasa, Kiper Muda yang Jadi Penyelamat Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2025

Pesan Haru Jesus Casas untuk Irak

“ Hari ini adalah hari yang tak terlupakan. Tiga tahun lalu, kami memulai sebuah pengalaman luar biasa yang belum sempat kami selesaikan. Namun di balik gelar dan kemenangan gemilang, saya meninggalkan kenangan akan negara yang istimewa dan orang-orang yang luar biasa,” tulis Casas dalam unggahannya.

Ucapan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa dirinya tidak sedang dalam pembicaraan dengan PSSI. Ia bahkan menyebut Irak sebagai “wonderful people” dan mengunggah sejumlah foto kenangan saat pertama kali diperkenalkan sebagai pelatih di sana.

Foto-foto itu memperlihatkan kebersamaannya dengan pemain Irak dalam sesi latihan, pertandingan internasional, hingga kegiatan sosial bersama anak-anak. Ucapan penuh emosi itu mempertegas hubungan personal Casas dengan Irak, bukan dengan Indonesia seperti yang banyak diperkirakan warganet.


Perjalanan Singkat Casas Bersama Timnas Irak

Jesus Casas resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Irak pada tahun 2022 dan membawa semangat baru bagi skuad Singa Mesopotamia. Namun masa jabatannya berakhir pada 16 April 2025 setelah Irak kalah 1-2 dari Palestina dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan itu membuat posisi Irak terancam gagal lolos otomatis ke putaran berikutnya.

Federasi sepak bola Irak kemudian memutuskan kontrak Casas dengan alasan pelanggaran kesepakatan kerja, merujuk pada Pasal 14 Peraturan Status dan Transfer Pemain FA Irak. Posisinya kemudian digantikan oleh Graham Arnold, mantan pelatih Australia, yang sempat mengalahkan Indonesia 1-0 berkat gol tunggal Zidane Iqbal.

Bagi Casas, perpisahan itu menjadi momen pahit karena ia merasa perjuangannya belum selesai. Ia sempat mengatakan bahwa dirinya masih memiliki banyak rencana besar untuk sepak bola Irak, termasuk pengembangan pemain muda.


PSSI Masih Cari Sosok Pengganti Kluivert

Di sisi lain, PSSI masih menimbang sejumlah nama pelatih untuk menggantikan Patrick Kluivert. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, belum memberikan kepastian soal siapa yang akan menukangi Garuda ke depan. “Saya tidak mau jawab sekarang. Untuk sepak bola kasih saya waktu dua hari, nanti saya jelaskan,” ujar Erick saat ditanya awak media.

Kluivert sendiri hanya bertahan sepuluh bulan sejak menandatangani kontrak berdurasi dua tahun. Kerja sama tersebut berakhir lewat kesepakatan bersama pada 16 Oktober 2025, tak lama setelah kegagalan Indonesia memastikan tiket ke Piala Dunia 2026.

Selain faktor teknis, keputusan itu juga dipengaruhi oleh sejumlah insiden non-teknis, termasuk sikap Kluivert yang sempat menolak menyapa suporter seusai laga melawan Irak. Perilaku tersebut menuai kritik luas di media sosial dan dianggap menurunkan dukungan publik terhadap timnas.


Fokus ke Turnamen Besar 2026-2027

Setelah kepergian Kluivert, PSSI harus bergerak cepat karena agenda internasional sudah menunggu. Timnas Indonesia akan berlaga di Piala AFF 2026 dan Piala Asia 2027. Persiapan matang menjadi hal penting agar Garuda tidak tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Meski nama Jesus Casas sempat menghiasi rumor, sinyal dari sang pelatih menunjukkan bahwa ia tidak tertarik dengan tawaran baru di Asia Tenggara. Justru, ia memilih mengenang masa indahnya di Irak dan mengungkapkan rasa syukurnya pernah menjadi bagian dari negara tersebut.

Ungkapan “wonderful people” dalam pesannya seolah menegaskan bahwa hubungannya dengan Irak masih melekat kuat, sementara peluangnya ke Indonesia tampak hanya isapan jempol belaka.


Isu kedatangan Jesus Casas ke Timnas Indonesia kemungkinan besar hanyalah rumor tanpa dasar. Di tengah penantian publik, PSSI masih mencari sosok pelatih yang cocok untuk memimpin Garuda ke dua turnamen besar mendatang. Sementara itu, Casas memilih menutup babak kariernya dengan pesan hangat untuk Irak—negara yang ia sebut memiliki masyarakat yang luar biasa.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget