DPR Panggil 8 Perusahaan Air Minum: Ini Sumber Air Baku yang Dipakai Produsen AMDK

DPR Panggil 8 Perusahaan Air Minum: Ini Sumber Air Baku yang Dipakai Produsen AMDK
Sumber :
  • parto.id

Gadget – Transparansi dalam industri air minum dalam kemasan (AMDK) kini menjadi sorotan utama. Pada Senin, 10 November 2025, sebanyak delapan perusahaan produsen AMDK hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Setelah Viral diSidak Dedi Mulyadi, Aqua Rilis 5 Poin Penting yang Belum Diketahui Publik

Dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, rapat ini digelar untuk mengklarifikasi klaim iklan dan menuntut kejelasan mengenai asal-usul sumber air baku yang digunakan dalam produk mereka. “Kami ingin dengar itu. Kalau air gunung, ya katakan air gunung. Sekarang definisinya beda-beda, jadi tolong dijelaskan,” tegas Saleh.

Respons dari para produsen pun bervariasi mulai dari mata air alami di kaki gunung, sumur dalam 120 meter, hingga air bawah tanah yang diekstraksi tanpa pengeboran. Berikut ini daftar lengkap delapan perusahaan AMDK dan asal sumber air baku mereka, berdasarkan keterangan resmi dalam RDP tersebut.

Heboh! 63 Anggota DPR Hanya Lulusan SMA, 211 Orang Malah Tak Sebutkan Pendidikan

Mengapa Asal Air Baku Jadi Isu Krusial?

Dalam beberapa tahun terakhir, klaim pemasaran seperti “air pegunungan murni”, “sumber alami”, atau “dari kedalaman bumi” kerap digunakan oleh produsen AMDK untuk menarik konsumen. Namun, tidak semua klaim tersebut diikuti dengan transparansi teknis tentang lokasi, metode ekstraksi, atau izin lingkungan.

Heboh! Video Viral 15 Menit Ahmad Sahroni, Benar atau Hoaks Saja?

Komisi VII DPR RI menilai bahwa konsumen berhak tahu dari mana air yang mereka minum berasal bukan hanya untuk alasan kesehatan, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan akuntabilitas industri.

RDP ini menjadi momentum penting untuk mendorong standarisasi definisi dan penerapan label wajib yang mencerminkan sumber air secara akurat.

Daftar Lengkap 8 Perusahaan AMDK dan Sumber Air Bakunya

1. PT Tirta Investama (Aqua – bagian dari Danone Indonesia)

Sumber Air: Air pegunungan
Penjelasan: Corporate Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menegaskan bahwa sumber air Aqua berasal dari air pegunungan yang ditentukan melalui studi hidrogeologi. “Sumber air kami adalah sumber air pegunungan, sesuai dengan studi hidrogeologi tersebut,” ujarnya.

Catatan: Aqua memiliki puluhan sumber di berbagai lokasi, termasuk di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera semuanya melalui proses pemetaan geologis ketat. 

2. PT Panfila Indosari (RON 88)

Sumber Air: Mata air alami di kaki Gunung Mandalawangi, Cicalengka, Kabupaten Bandung
Penjelasan: Perwakilan perusahaan, Dewi, menjelaskan bahwa air diambil langsung dari celah batuan tanpa pengeboran. “Sumber yang kami gunakan adalah mata air pegunungan yang keluar langsung melalui celah batuan tanpa pengeboran,” katanya.

Keunikan: Metode ini dianggap lebih alami karena tidak mengganggu lapisan akuifer dalam. 

3. PT Amidis Tirta Mulia (Amidis)

Sumber Air: Sumur dalam (air tanah) di wilayah Bandung
Penjelasan: Oky Setiawan, perwakilan Amidis, menyatakan, “Sumber air kita sumur dalam, Pak, dari bawah tanah.” Ia menambahkan bahwa perusahaan telah mengantongi izin resmi dari Kementerian ESDM.

Profil: Air tanah dalam biasanya berada di kedalaman >60 meter dan dianggap lebih stabil secara kualitas. 

4. PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale)

Sumber Air: Air tanah dalam, kedalaman 80–120 meter
Penjelasan: Johan Muliawan, External Relations Le Minerale, mengatakan, “Sumber air kami dari air tanah yang dalam, Pak, jadi di bawah 80 meter sampai 120 meter.”

Konteks: Le Minerale dikenal dengan klaim “kaya mineral alami” kandungan mineral ini berasal dari proses alami saat air melewati lapisan batuan dalam tanah. 

5. PT Muawanah Al Ma’soem (Al Masoem)

Sumber Air: Mata air pegunungan di kawasan Perhutani, Bandung
Penjelasan: Wana Kuswanto, perwakilan perusahaan, menegaskan, “Sumber dari pegunungan langsung dari mata air.”

Kemitraan: Perusahaan ini bekerja sama dengan Perhutani, badan usaha milik negara yang mengelola hutan di Jawa. 

6. PT Sariguna Prima Tirta (Cleo)

Sumber Air: Air bawah tanah dalam
Penjelasan: Zaga, perwakilan Cleo, menyatakan, “Air yang kami gunakan sama dengan rekan-rekan, yaitu air bawah tanah dalam.” Cleo memiliki 32 pabrik di seluruh Indonesia, sehingga sumber air bervariasi per lokasi namun semuanya dari akuifer dalam.

Skala: Jaringan pabrik luas memungkinkan distribusi efisien, tetapi juga menuntut pengawasan ketat terhadap kualitas dan keberlanjutan. 

7. PT Jaya Lestari Sejahtera (Le Yasmin)

Sumber Air: Sumur dalam sedalam 120 meter di Sentul, Bogor
Penjelasan: Perusahaan ini menggunakan air tanah dalam yang diekstraksi dari kedalaman 120 meter, menjadikannya salah satu sumber paling dalam di antara peserta RDP.

Keunggulan: Semakin dalam sumur, semakin kecil risiko kontaminasi permukaan. 

8. PT Super Wahana Tehno (Pristine)

Sumber Air: Mata air Gunung Pangrango, Kabupaten Bogor
Penjelasan: Edwin, perwakilan Pristine, menyatakan, “Mata airnya kita menggunakan mata air dari Gunung Pangrango.” Perusahaan ini hanya memiliki satu pabrik, sehingga fokus pada satu sumber premium.

Nilai Tambah: Gunung Pangrango dikenal sebagai kawasan hutan lindung dengan ekosistem air yang masih terjaga. 

Respons DPR dan Langkah Selanjutnya

Setelah RDP, Komisi VII DPR RI menekankan pentingnya:

  • Standarisasi definisi istilah seperti “air pegunungan”, “mata air”, dan “air tanah dalam”
  • Pelabelan wajib yang mencantumkan jenis sumber air secara transparan
  • Audit lingkungan berkala terhadap izin pengambilan air baku

Saleh Partaonan Daulay juga mengingatkan bahwa air adalah sumber daya publik, dan eksploitasi berlebihan oleh industri bisa mengancam ketersediaan air bagi masyarakat sekitar.

“Jangan sampai masyarakat lokal kekurangan air karena perusahaan mengambil terlalu banyak,” ujarnya. 

Pentingnya Transparansi bagi Konsumen

Bagi konsumen, mengetahui asal air baku bukan sekadar soal rasa tapi juga keberlanjutan, keamanan, dan etika konsumsi. Air dari mata gunung mungkin terdengar lebih alami, tetapi jika diekstraksi tanpa izin lingkungan, justru berisiko merusak ekosistem.

Sebaliknya, air tanah dalam yang dikelola dengan izin resmi dan teknologi pemurnian modern bisa jadi lebih aman dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

DPR berharap, dengan transparansi ini, konsumen bisa membuat keputusan lebih cerdas dan industri AMDK bisa berkompetisi bukan hanya lewat iklan, tapi lewat praktik yang bertanggung jawab.

Kesimpulan: Air Jernih, Tapi Informasi Harus Lebih Jernih Lagi

RDP ini menjadi langkah awal menuju industri AMDK yang lebih akuntabel. Delapan perusahaan telah membuka kartu dan kini giliran pemerintah dan masyarakat sipil untuk mengawal komitmen mereka.

Sebab, di balik setiap botol air kemasan, ada sumber daya alam yang terbatas, izin yang harus dijaga, dan kepercayaan konsumen yang tak ternilai. Dan transparansi adalah kunci utama untuk menjaga semuanya tetap seimbang.

Pertanyaan untuk Anda: Setelah tahu asal air baku merek favorit Anda, apakah ini mengubah cara Anda memilih air minum kemasan

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget