Kelebihan dan Kekurangan Timur Kapadze: Mirip Shin Tae-yong, Bisa Tangani Tim Senior hingga U-20

Timnas Indonesia
Sumber :
  • Kitagaruda

Visi dan Pendekatan Modern

Indra Sjafri Ungkap 18 Nama Final Timnas U-22, Tinggal 5 Pemain Lagi!

Sebagai pelatih muda berusia 44 tahun, Kapadze dikenal dengan pendekatan modern dalam strategi permainan. Ia mengutamakan perpaduan antara fisik, kecepatan, dan transisi cepat — elemen yang sangat dibutuhkan oleh tim seperti Indonesia yang memiliki banyak pemain muda berbakat.

Ia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap gaya permainan lawan dan kemampuan membaca situasi lapangan dengan cepat. Dengan gaya seperti itu, Kapadze diyakini dapat melanjutkan fondasi yang telah dibangun Shin Tae-yong selama beberapa tahun terakhir.

4 Fakta Menarik Timur Kapadze, Legenda Uzbekistan yang Cocok Latih Timnas Indonesia

Kelebihan Timur Kapadze

Selain gaya melatih yang serupa dengan Shin Tae-yong, ada beberapa kelebihan lain yang membuat Kapadze dianggap layak menukangi Timnas Indonesia.

Tim Geypens: Cedera Sementara, SEA Games 2025 Masih Dalam Jangkauan

Pertama, pengalamannya mengelola beberapa level tim nasional sekaligus menjadi nilai tambah. Hal ini memperlihatkan kemampuannya dalam membangun kesinambungan antara tim muda dan tim senior, yang sangat penting untuk keberlanjutan prestasi.

Kedua, Kapadze juga dikenal sebagai sosok disiplin dan tegas. Ia menuntut pemainnya untuk bekerja keras dan memahami taktik secara mendalam. Pendekatan semacam ini dianggap cocok dengan karakter pemain Indonesia yang membutuhkan figur pelatih berwibawa.

Ketiga, Kapadze memiliki pemahaman mendalam tentang sepak bola Asia. Ia sudah menghadapi banyak tim dari berbagai kawasan seperti Timur Tengah, Asia Timur, hingga Asia Tenggara. Pengetahuan ini tentu akan menjadi keuntungan tersendiri bila ia melatih di Indonesia.

Kekurangan Timur Kapadze

Meski memiliki banyak keunggulan, Kapadze juga bukan tanpa kekurangan. Salah satu hal yang cukup mencolok adalah pengalamannya yang terbatas di luar Uzbekistan.

Selama karier kepelatihannya, ia hanya pernah menukangi klub lokal seperti Loko Tashkent dan FC Olympic, selain tim nasional Uzbekistan. Kurangnya pengalaman internasional bisa menjadi tantangan tersendiri ketika menghadapi atmosfer sepak bola di luar Asia Tengah, terutama di Asia Tenggara yang memiliki karakter permainan berbeda.

Selain itu, meski sebagai pemain ia pernah berkarier di luar negeri  seperti di Incheon United (Korea Selatan) dan Sharjah (Uni Emirat Arab)  pengalaman tersebut tidak serta-merta menjamin kemampuannya beradaptasi cepat sebagai pelatih di lingkungan baru.

Halaman Selanjutnya
img_title