Perang Dingin Baru? Rusia Gelar Rudal ke Venezuela Lawan Kapal Induk AS

Perang Dingin Baru? Rusia Gelar Rudal ke Venezuela Lawan Kapal Induk AS
Sumber :
  • BBC

Menanggapi hal ini, Kremlin tidak tinggal diam. Pada Mei 2025, Rusia dan Venezuela telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif, yang secara eksplisit mencakup kerjasama pertahanan dan keamanan kolektif.

Rusia Pamer Rudal Nuklir Abadi! Burevestnik Diklaim Bisa Terbang Keliling Bumi Tanpa Terlacak!

Pernyataan Resmi Rusia: Lavrov Tegaskan Komitmen ke Venezuela

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menegaskan bahwa Moskow akan memenuhi semua kewajiban yang disepakati dalam perjanjian tersebut meski proses ratifikasi belum sepenuhnya selesai.

Putin Gegerkan Dunia! Rusia Sukses Uji Coba Rudal Nuklir Burevestnik yang Tak Terkalahkan oleh NATO

“Jika situasi menuntut, Rusia siap bertindak sepenuhnya sesuai komitmen strategis kami dengan Venezuela,” ujar Lavrov dalam konferensi pers di Moskow. 

Meski tidak menyebut “Oreshnik” secara eksplisit, sumber Kremlin yang dekat dengan Kementerian Pertahanan mengonfirmasi bahwa pengiriman sistem senjata canggih termasuk rudal jarak jauh sedang dipertimbangkan sebagai respons simetris terhadap kehadiran AS.

Gencatan Senjata Diabaikan! Israel Serang Lebanon, 3 Orang Tewas dalam 24 Jam

Mengapa Venezuela? Peran Geopolitik di Backyard AS

Bagi Rusia, Venezuela bukan sekadar sekutu melainkan pos strategis di “halaman belakang” Amerika Serikat. Dengan mendukung Caracas, Moskow:

  • Mengganggu dominasi AS di kawasan Amerika Latin
  • Membalas kehadiran NATO di Eropa Timur
  • Menunjukkan bahwa Rusia tetap menjadi kekuatan global yang relevan

Di sisi lain, bagi Venezuela yang sedang terpuruk secara ekonomi dan diisolasi oleh sanksi Barat, dukungan Rusia adalah lifeline politik dan militer. Sejak 2019, Rusia telah mengirimkan pasukan keamanan, peralatan intelijen, dan bantuan logistik ke Caracas.

Kini, dengan ancaman rudal Oreshnik, Maduro mendapatkan tameng strategis yang bisa membuat AS berpikir dua kali sebelum melakukan intervensi langsung.

Tanggapan Internasional dan Potensi Krisis Global

Belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih tentang ancaman rudal Oreshnik. Namun, Pentagon dilaporkan telah meningkatkan kesiagaan sistem pertahanan rudal di Florida dan Texas.

Sementara itu, Uni Eropa dan Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) mendesak kedua pihak untuk menahan diri. Sekretaris Jenderal PBB menyatakan kekhawatiran bahwa Amerika Latin bisa menjadi medan baru eskalasi AS-Rusia mirip dengan krisis rudal Kuba pada 1962.

Pakar keamanan dari Chatham House, Dr. Elena Moretti, memperingatkan:

“Jika rudal hipersonik Rusia benar-benar ditempatkan di Venezuela, ini bukan sekadar ancaman regional ini adalah eskalasi global yang bisa memicu perlombaan senjata baru di belahan Bumi Barat.” 

Halaman Selanjutnya
img_title