Pelatih Mali Ungkap Fakta Mengejutkan soal Timnas U22, Pujian untuk Ivar Jenner Jadi Sorotan
- Kitagaruda
Ringkasan berita:
Pelatih Mali menilai Timnas U22 terorganisasi rapi dan menunjukkan permainan menarik meski kalah 0-3 di laga uji coba.
Ivar Jenner mendapat pujian khusus karena tampil dewasa sebagai kapten dalam pertandingan yang berlangsung intens.
Skuad Indra Sjafri dinilai memiliki potensi, namun kalah dalam duel fisik yang menjadi faktor penentu kemenangan Mali.
Gadget – Pelatih Mali, Fousseni Diawara, memberikan pandangan terbuka mengenai performa Timnas Indonesia U22 setelah kedua tim bertemu dalam laga uji coba yang berakhir dengan skor 0-3. Pertandingan ini sebenarnya berjalan dengan atmosfer yang cukup panas karena digelar di hadapan pendukung Indonesia yang memadati stadion. Kepercayaan diri para pemain Timnas U22 terlihat sejak menit pertama, tetapi keunggulan mental tersebut tidak cukup menahan intensitas lawan yang tampil lebih efektif dan dominan.
Diawara menjelaskan bahwa dirinya melihat Indonesia sebagai tim yang memiliki struktur permainan jelas. Ia menilai pola bermain skuad Indra Sjafri sudah terbentuk dan menunjukkan organisasi antar lini yang cukup baik. Menurutnya, hal itu menjadi indikator bahwa Timnas U22 berada dalam jalur yang tepat dari sisi taktikal.
“Kami tahu bahwa mereka adalah tim yang terorganisasi dengan baik,” ujar Diawara saat berbicara setelah pertandingan. Ia menegaskan bahwa Indonesia tampil dengan rencana permainan yang jelas, hanya saja penerapannya belum mampu menandingi tekanan fisik dan tempo yang dibawa para pemain Mali.
Tidak berhenti pada penilaian kolektif, Diawara juga menyoroti satu nama yang membuatnya terkesan. Ia memuji performa Ivar Jenner yang tampil sebagai kapten. Menurutnya, Jenner menunjukkan kedewasaan dalam memimpin rekan setimnya, baik ketika bertahan maupun saat membangun serangan. Pergerakan Jenner dianggap stabil dan mampu menjaga ritme permainan Indonesia di sejumlah momen penting.
“Kami tahu ada pemain yang menunjukkan kedewasaan dan itu terlihat jelas dari pemain bernomor punggung 5 yang menjadi kapten,” ujarnya. Pujian ini menjadi catatan penting karena berasal dari pelatih yang menilai langsung dari lapangan dengan lawan yang tampil agresif.