Mobil 1.400cc ke Atas & Motor 250cc+ Dilarang Pakai Pertalite, Ini Daftarnya!

Mobil 1.400cc ke Atas & Motor 250cc+ Dilarang Pakai Pertalite, Ini Daftarnya!
Sumber :
  • Pertamina

Gadget – Mulai 19 November 2025, pemerintah Indonesia resmi memberlakukan pembatasan ketat terhadap penggunaan BBM bersubsidi Pertalite di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di tanah air. Aturan ini merupakan bagian dari revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Pertalite Bukan Hanya untuk Kendaraan, Tapi Juga Solusi Rumah Tangga!

Tujuan utamanya jelas: memastikan subsidi BBM tepat sasaran, yaitu hanya untuk masyarakat berpendapatan rendah dan menengah, bukan untuk kendaraan mewah atau berperforma tinggi yang jelas mampu membeli BBM non-subsidi seperti Pertamax.

Kini, petugas SPBU Pertamina berhak menolak pengisian Pertalite jika mendapati kendaraan yang termasuk dalam kategori dilarang. Lalu, kendaraan apa saja yang terkena larangan? Dan mobil atau motor apa yang masih boleh menggunakan Pertalite?

Cara Mudah Cari SPBU Terdekat Saat Mudik dan Libur Lebaran 2025 Pakai Google Maps

Artikel ini menyajikan daftar lengkap, penjelasan teknis, serta konteks kebijakan agar Anda tidak salah isi BBM dan terhindar dari penolakan di pom bensin.

Kriteria Kendaraan yang Dilarang Menggunakan Pertalite

Waspada! Bahaya Bensin Pertamax Oplosan: Rusak Mesin Hingga Boros Bahan Bakar, Ini Kata Fitra Eri!

Berdasarkan aturan terbaru, dua kategori utama kendaraan dilarang mengisi Pertalite:

  • Mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400cc
  • Sepeda motor dengan kapasitas mesin 250cc ke atas

Kapasitas mesin (dalam cc atau cubic centimeter) menjadi parameter utama karena dianggap sebagai proksi kasar atas daya beli dan segmen pasar kendaraan tersebut. Semakin besar kapasitas mesin, semakin tinggi harga, konsumsi BBM, dan kemampuan finansial pengguna sehingga dianggap tidak layak menerima subsidi negara.

Daftar Lengkap Motor yang Dilarang Isi Pertalite

Berikut daftar sepeda motor bermesin 250cc ke atas yang tidak boleh lagi mengisi Pertalite di SPBU Pertamina mulai 19 November 2025:

Yamaha

  • XMAX
  • TMAX
  • MT-25
  • R25
  • MT-07
  • MT-09

Honda

  • Forza
  • CBR250R
  • CRF250 Rally
  • CB500X
  • CBR600RR
  • CB650R
  • X-ADV
  • CRF1100L Africa Twin
  • CBR1000RR

Suzuki

  • Gixxer 250
  • Hayabusa
  • Kawasaki
  • Ninja ZX-25R
  • Ninja 250
  • Ninja 250SL
  • KLX250
  • KX450
  • Versys 250
  • Versys 1000
  • Ninja H2
  • Vulcan

Catatan: Meski namanya mengandung angka "250", beberapa motor seperti Ninja 250 sebenarnya memiliki kapasitas 249cc, tetapi tetap termasuk dalam larangan karena dibulatkan ke atas atau masuk kategori "setara 250cc". Pastikan cek manual kendaraan Anda. 

Daftar Mobil yang Masih Boleh Pakai Pertalite (≤1.400cc)

Sebaliknya, kendaraan dengan mesin ≤1.400cc masih diperbolehkan menggunakan Pertalite. Berikut daftar mobil yang masih aman mengisi BBM subsidi:

Toyota

  • Agya (1.197 cc)
  • Calya (1.197 cc)
  • Raize (998 cc & 1.198 cc)
  • Avanza (1.329 cc)

Daihatsu

  • Ayla (998 cc & 1.197 cc)
  • Sigra (998 cc & 1.197 cc)
  • Sirion (1.329 cc)
  • Rocky (998 cc & 1.198 cc)
  • Xenia (1.329 cc)

Suzuki

  • Ignis (1.197 cc)
  • S-Presso (998 cc)
  • Honda
  • Brio (1.199 cc)

Kia

  • Picanto (1.248 cc)
  • Rio (1.348 cc)
  • Seltos bensin (1.353 cc)

Wuling

  • Formo S (1.206 cc)

Nissan

  • Kicks e-Power (1.198 cc)
  • Magnite (999 cc)
  • Mercedes-Benz (Ya, benar!)
  • A-Class (1.332 cc)
  • CLA (1.332 cc)
  • GLA 200 (1.332 cc)
  • GLB (1.332 cc)

DFSK

  • Super Cab diesel (1.300 cc)

Peugeot

  • 2008 (1.199 cc)

Volkswagen

  • Polo (1.197 cc)
  • T-Cross (999 cc)
  • Tiguan (1.398 cc)

Tata

  • Ace EX2 (702 cc)

Renault

  • Kwid (999 cc)
  • Kiger (999 cc)
  • Triber (999 cc)

Audi

  • Q3 (1.395 cc)

Fakta Menarik: Merek premium seperti Mercedes-Benz, Audi, dan Volkswagen tetap bisa pakai Pertalite karena beberapa model entry-level mereka menggunakan mesin 1.3–1.4 liter yang efisien sehingga secara teknis memenuhi syarat, meski harganya jauh di atas mobil LCGC. 

Mengapa Kebijakan Ini Diterapkan?

Subsidi BBM Pertalite pada 2025 mencapai ratusan triliun rupiah. Namun, audit BPK dan kajian Kementerian ESDM menunjukkan bahwa sekitar 30–40% konsumen Pertalite sebenarnya mampu membeli BBM non-subsidi. Banyak di antara mereka justru mengemudikan mobil SUV premium atau motor sport berperforma tinggi.

Dengan membatasi berdasarkan kapasitas mesin, pemerintah berharap:

  • Mengurangi beban APBN dari subsidi yang tidak tepat sasaran
  • Mendorong penggunaan BBM berkualitas tinggi (RON 92 ke atas)
  • Meningkatkan efisiensi energi nasional

Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Kendaraan?

  • Cek kapasitas mesin kendaraan Anda di STNK, buku manual, atau mesin kendaraan.
  • Jika ≥250cc (motor) atau >1.400cc (mobil), bawa kartu e-money atau uang tunai untuk beli Pertamax.
  • Jangan memaksa isi Pertalite petugas SPBU berhak menolak, dan bisa berujung pada teguran atau pelaporan.
  • Untuk kendaraan listrik hybrid (seperti Nissan Kicks e-Power), pastikan mesin pembangkitnya ≤1.400cc jika ya, masih boleh pakai Pertalite.

Kesimpulan: Subsidi Harus Tepat Sasaran, Bukan Asal Potong

Kebijakan larangan Pertalite per 19 November 2025 adalah langkah tegas pemerintah untuk membersihkan subsidi BBM dari kebocoran. Meski tidak sempurna, pendekatan berbasis kapasitas mesin adalah solusi praktis dalam jangka pendek.

Bagi masyarakat, penting untuk memahami aturan ini bukan untuk membatasi, tapi untuk keadilan. Jika Anda mampu membeli mobil atau motor berperforma tinggi, sudah saatnya beralih ke BBM non-subsidi sekaligus mendukung keberlanjutan fiskal negara.

Ingat: Isi BBM sesuai aturan. Jangan sampai ditolak di SPBU hanya karena salah pilih jenis bensin! 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget