Curacao Lolos Piala Dunia 2026, Ironi Tim yang Pernah Ditaklukkan Timnas Indonesia

Timnas Curacao
Sumber :
  • x.com

Ringkasan Berita:

Kapadze vs Casas: PSSI Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia Sore Ini
  • Curacao mencetak sejarah lolos ke Piala Dunia 2026 meski dulu sempat dikalahkan Timnas Indonesia dalam dua laga FIFA Matchday.

  • Perubahan besar terjadi sejak Curacao menunjuk Dick Advocaat setelah masa Patrick Kluivert yang gagal menembus turnamen besar.

  • Ironi muncul karena Timnas Indonesia justru tersingkir di bawah kepemimpinan Kluivert sementara Curacao tampil solid di zona CONCACAF.

Gadget – Timnas Curacao kembali mendapat sorotan dunia setelah memastikan tempat di putaran final Piala Dunia 2026. Keberhasilan ini dianggap sebagai pencapaian terbesar dalam sejarah sepak bola negara asal Kepulauan Karibia tersebut. Menariknya, Curacao yang kini melangkah ke ajang terbesar sepak bola dunia pernah mengalami masa kelam ketika ditaklukkan Timnas Indonesia pada dua pertandingan FIFA Matchday 2022. Fakta inilah yang membuat perjalanan mereka terasa ironis bagi para pendukung Garuda.

Media Vietnam Sudah Cemas Hadapi Marselino dan Ivar Jenner Jelang SEA Games 2025

Sementara Curacao mencatat sejarah, Timnas Indonesia justru gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Harapan yang sempat muncul pada era Shin Tae-yong meredup setelah Indonesia menjalani periode sulit bersama pelatih Patrick Kluivert. Dua kekalahan dari Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat kualifikasi membuat impian itu harus terhenti. Kekalahan tersebut juga menandai berakhirnya masa kerja Kluivert sebagai pelatih kepala.

Situasi ini menjadi kontras karena media dan publik Indonesia sempat mempertanyakan rekam jejak Kluivert. Sebelum menangani Timnas Indonesia, satu-satunya tim nasional yang pernah dipimpinnya adalah Curacao. Ia gagal membawa negara itu ke Piala Dunia 2018 dan 2022. Catatan ini membuat sejumlah pihak ragu sejak awal. Ditambah lagi, Kluivert masuk setelah era Shin Tae-yong yang dikenal melahirkan banyak momen bersejarah untuk Indonesia, termasuk penampilan berani di Piala Asia 2023 dan awal perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pep Guardiola Dinilai Bikin Timnas Indonesia Rugi Besar, PSSI Kehilangan Aset Saat Han Willhoft King Pensiun

Perubahan Besar Curacao sejak Era Dick Advocaat

Curacao yang dulu pernah dipertanyakan kualitasnya kini berubah drastis. Setelah memecat Patrick Kluivert, federasi setempat menunjuk Dick Advocaat, pelatih berpengalaman yang pernah menangani Belanda, Serbia, dan Korea Selatan. Kehadirannya membawa kestabilan taktik dan mental bertanding, membuat Curacao tampil lebih matang.

Performa mereka di Grup B zona CONCACAF sangat solid. Curacao memuncaki klasemen dengan perolehan 12 poin. Kepastian lolos diperoleh setelah menahan imbang Jamaika tanpa gol di Kingston pada Rabu pagi waktu Indonesia. Hasil itu memastikan mereka melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026 dan mengukir sejarah sebagai peserta baru dari kawasan Karibia.

Situasi ini berbanding terbalik dengan perjalanan Curacao pada 2022. Saat itu, PSSI mengundang mereka untuk menjalani dua pertandingan FIFA Matchday menghadapi Timnas Indonesia. Di bawah komando Remko Bicentini, Curacao bahkan sempat unggul lebih dulu pada laga yang digelar di Bandung. Namun Indonesia mampu membalikkan keadaan dengan permainan agresif dan ritme cepat.

Marc Klok menyamakan skor secara cepat sebelum Fachruddin Aryanto memberi keunggulan untuk Garuda. Juninho Bacuna sempat menyamakan angka, tetapi Dimas Drajad memastikan kemenangan 3-2 untuk Indonesia. Tiga hari kemudian, duel kedua digelar di Stadion Pakansari. Indonesia kembali unggul melalui gol cepat Dimas Drajad. Curacao memang sempat menyamakan skor lewat Jeremy Antonisse, tetapi Dendy Sulistyawan memastikan kemenangan 2-1 usai memanfaatkan umpan Witan Sulaeman.

Kemenangan pada dua pertandingan tersebut menjadi salah satu titik kebangkitan Indonesia pada era Shin Tae-yong. Publik sempat merasa optimistis karena Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan dalam intensitas permainan, penguasaan bola, dan efektivitas serangan.


Ironi Perjalanan Dua Negara dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026

Namun, optimisme itu tidak bertahan lama. Dalam perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026, kontrak Shin Tae-yong diakhiri. Pergantian ke Patrick Kluivert justru membawa perubahan yang tidak sesuai harapan. Timnas Indonesia kehilangan stabilitas permainan dan gagal meraih poin penting pada fase akhir kualifikasi.

Di luar dugaan, Curacao yang pernah ditaklukkan Garuda justru melesat. Mereka konsisten mendapatkan poin di zona CONCACAF, tampil disiplin dalam bertahan, dan efisien saat menyerang. Di bawah Advocaat, Curacao bermain lebih rapi dan tidak lagi kehilangan fokus seperti pada dua laga melawan Indonesia pada 2022.

Performa yang stabil ini menjadi kunci keberhasilan mereka mencatatkan sejarah sebagai peserta Piala Dunia 2026. Sementara itu, kegagalan Timnas Indonesia menjadi refleksi bahwa pergantian pelatih dan arah pembangunan tim memiliki dampak besar terhadap perjalanan sebuah negara dalam kompetisi internasional.

Curacao kini mencatatkan namanya di panggung dunia. Sementara Indonesia harus kembali membangun fondasi baru setelah pengalaman pahit bersama Kluivert. Ironi ini menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak agar langkah berikutnya lebih matang dan terarah.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget