Banyak yang Salah Paham, Ini Penjelasan Lengkap Soal Telur dan Kolesterol

Telur Disebut Berbahaya untuk Jantung
Sumber :
  • alodoc

Telur sudah lama menjadi bahan pangan yang populer karena praktis, murah, dan bergizi. Namun, di balik popularitasnya, muncul anggapan bahwa telur merupakan penyebab naiknya kolesterol. Banyak orang akhirnya membatasi konsumsi telur karena khawatir berdampak buruk pada kesehatan jantung. Meski begitu, pandangan tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar.

Mau Langsing Tanpa Ribet? Coba 10 Tips Mudah Ini

Para ahli nutrisi menjelaskan bahwa kolesterol dalam darah lebih dipengaruhi oleh konsumsi lemak jenuh dan lemak trans, bukan dari kolesterol alami yang terkandung dalam telur. Dengan kata lain, makan telur tidak otomatis membuat kadar kolesterol melonjak drastis, terutama pada orang yang sehat dan memiliki pola makan seimbang.

Menurut laporan Verywell Health, komponen makanan seperti gorengan, makanan olahan, dan daging berlemak jauh lebih berpengaruh dalam meningkatkan kolesterol. Sementara itu, telur justru menawarkan banyak nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Kandungan protein dalam telur termasuk kategori berkualitas tinggi karena mengandung semua asam amino esensial. Selain itu, terdapat vitamin A, vitamin D, serta vitamin B kompleks yang penting bagi fungsi tubuh.

Rogbid Rowatch D3: Smartwatch Rp2 Jutaan yang Makin Canggih dengan Fitur EKG dan Tekanan Darah Lebih Akurat

Tidak hanya itu, telur juga mengandung kolin yang berperan dalam kesehatan otak dan hati, serta lutein dan zeaxanthin yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Berbagai nutrisi ini membuat telur menjadi salah satu makanan dengan profil gizi paling lengkap.

Faktanya, beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi telur satu butir per hari tidak memberikan dampak negatif bagi kadar kolesterol kebanyakan orang. Bahkan, bila dikombinasikan dengan pola makan rendah lemak jenuh, konsumsi telur bisa membantu menjaga keseimbangan kadar kolesterol baik (HDL).

Garmin Venu 4 Resmi Meluncur: Smartwatch Stylish dengan Mode Pickleball dan Fitur Kesehatan Canggih

Sementara itu, cara pengolahan telur juga menjadi faktor yang menentukan. Saat digoreng dengan banyak minyak atau dimasak menggunakan mentega berlebihan, total lemak jenuh dalam makanan meningkat. Hal ini justru lebih berisiko bagi kesehatan jantung dibandingkan kolesterol alami dalam telur itu sendiri. Karena itu, metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau pan-fry tipis dapat membantu mempertahankan kualitas gizinya.

Pilihan pendamping telur pun perlu diperhatikan. Menggabungkan telur dengan makanan tinggi lemak seperti bacon, sosis, atau daging olahan hanya akan memperbesar risiko kolesterol tinggi. Sebaliknya, menambahkan sayuran, roti gandum, atau biji-bijian utuh bisa menciptakan menu yang lebih seimbang.

Halaman Selanjutnya
img_title