Elon Musk Hardcore: Ratusan Karyawan Twitter Resign, Kantor Tutup

Twitter
Sumber :
  • foto: Istimewa

Gadget – Buntut email 'hardcore' yang dikirimkan Elon Musk ke karyawan Twitter, banyak karyawan yang akhirnya memilih resign. Ultimatum tersebut meminta karyawan untuk memilih resign atau bekerja dengan durasi lebih lama dari biasanya.

Grok 4 Diluncurkan: AI Canggih Elon Musk yang Diklaim Kalahkan Gelar PhD

Usai email tersebut dikirim, karyawan diberi waktu untuk menjawab Iya atau Tidak. Email balasan juga ditunggu Elon Musk pada pukul 17.00 sore hari waktu setempat. Tawarannya, untuk karyawan yang memilih resign, akan diberikan kompensasi tiga bulan gaji.

Dilansir melalui Cnet.com, dari pemberitaan Wall Street Journal, ratusan karyawan telah menjawab Tidak. Artinya, mereka memutuskan untuk resign. Akibatnya, sistem Twitter dikabarkan sedang dalam keadaan kritis. Pasalnya, banyak dari karyawan tersebut merupakan tim IT dan teknisi backbone Twitter.

Elon Musk Hadirkan Starlink di Tengah Pemadaman Internet Iran

Eksodus yang dilakukan ratusan karyawan itu dikabarkan hanya menyisakan dua anggota di divisi IT. 

Khawatir karyawannya akan berbuat macam-macam, Musk memerintahkan untuk menutup kantor. Keesokan harinya, karyawan yang memutuskan untuk tetap bekerja sama sekali tidak bisa masuk gedung. Kabarnya, selain menutup gedung kantor, Musk juga meminta agar semua akses masuk karyawan, siapapun, diblokir. Setidaknya sampai 21 November 2022.

Telegram dan xAI Sepakat Integrasi Grok: Inovasi AI, Privasi, dan Drama Bisnis Terbaru

Ini merupakan langkah baru dalam aksi korporasi yang dilakukan Twitter usai dibeli Elon Musk. Di bawah kendali orang terkaya di dunia itu, sebanyak 7500 krayawan kontrak Twitter, telah dipecat. 

Musk kemudian meminta karyawan untuk bekerja lebih lama dari jam kerja yang telah diatur. Lalu dia memecat petinggi dan karyawan Twitter di C Level. Dia juga mengawasi pengembangan fitur-fitur baru, seperti pembaruan ke langganan Twitter Blue yang menyertakan verifikasi akun, yang menyebabkan banyak peniruan identitas, termasuk Musk sendiri.