Jenderal Bintang Satu Turun Tangan: Bina Joni Pemanjat Tiang Bendera Menuju TNI
- Antara
Gadget – Siapa sih yang gak kenal Joni, si pemanjat tiang bendera waktu HUT RI ke-73?
Aksi heroiknya waktu itu bikin kita semua kagum, apalagi pas upacara bendera di 2018.
Nah, kabarnya Joni ini masih punya kesempatan buat jadi prajurit TNI AD, walaupun tinggi badannya gak nyampe standar yang ditentukan.
Kok bisa, ya?
Kenapa Joni Masih Bisa Ikut Seleksi TNI AD?
Joni, yang nama aslinya Yohanes Ande Kala, sekarang lagi dikasih kesempatan buat ikutan serangkaian tes di Kodam IX/Udayana.
Alasannya simpel tapi penuh makna: piagam penghargaan yang dia dapat dari Panglima TNI dan Mendikbud karena aksinya itu ternyata jadi pertimbangan utama.
Kodam IX/Udayana telah melaporkan piagam penghargaan tersebut ke Mabesad (Markas Besar Angkatan Darat).
Hasilnya, Mabesad memberi instruksi untuk memberikan Joni kesempatan mengikuti tes.
Pertemuan dengan Danrem 161/Wirasakti
Baru-baru ini, Joni bertemu dengan Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Joao Xavier Barreto Nunes.
Pertemuan ini terjadi setelah kabar Joni tidak lolos seleksi prajurit TNI viral.
Brigjen Joao melihat semangat Joni yang besar untuk menjadi prajurit TNI AD.
Namun, sejak terkenal saat peristiwa memanjat tiang bendera pada 2018, tidak ada yang membina Joni untuk mewujudkan mimpinya sebagai prajurit TNI.
Itu sebabnya, saat proses seleksi kemarin tinggi badannya masih kurang.
Tes Apa Aja yang Harus Joni Jalanin?
Proses seleksinya mulai dari tes kesehatan, postur tubuh, jasmani, akademik, sampe psikotes.
Tes-tes ini udah dimulai di Kota Kupang, wilayah Korem 161/WS.
Kalau hasil tesnya bagus, bakal langsung dilaporin ke Mabes TNI AD, yang bakal ambil keputusan akhir.
Jika Joni punya keunggulan khusus yang bisa menutupi kekurangan tinggi badan, laporan ini akan disampaikan ke Mabesad.
Mereka yang bakal ambil keputusan.
Tinggi Badan Masih Jadi Masalah?
Joni sebenernya gagal seleksi pertama karena tingginya cuma 155,8 cm, sedangkan minimal harus 160 cm.
Namun, Danrem Joao Xavier menyatakan siap membina Joni agar lolos seleksi.
Sejak pertemuan pertama dengan Joni pada Maret 2024, Danrem memberi pesan penting agar Joni mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari.
Selama 1,5 bulan terakhir, Dandim Belu telah berusaha membantu dan mendidik Joni, meski hasilnya belum signifikan.
Rencana pembinaan ke depan termasuk terapi khusus untuk meningkatkan tinggi badannya beberapa centimeter sehingga kelak bisa lolos masuk TNI.
Jadi, meskipun tinggi badan Joni kurang, tapi semangat dan penghargaannya bikin dia masih punya kesempatan buat jadi prajurit TNI AD.
Dengan bantuan dari Danrem 161/Wirasakti, siapa tahu, ini jadi jalan buat Joni nunjukin kemampuan lain yang dia punya.
Kita doakan aja yang terbaik buat Joni!
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |