Menelaah Serat Optik: Infrastruktur Penting Transformasi Digital

Teguh Prasetya
Sumber :
  • Foto: Istimewa

Pertumbuhan dan Potensi Pasar

Data dari Telecom Review Asia memproyeksikan pasar infrastruktur jaringan serat optik di Asia Pasifik akan tumbuh dengan CAGR 15,9% hingga 2028. Angka ini mencerminkan peluang investasi yang besar sekaligus menunjukkan urgensi pengembangan infrastruktur ini di Indonesia.

Direktur Utama Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan. "Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mendukung target digitalisasi nasional," ujarnya. Sejak 2020, Alita telah mengimplementasikan Optical Network Management System integrated (ONMSi) untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan serat optik. Hasilnya, perusahaan berhasil:

  • Mengurangi potensi denda layanan hingga 98% melalui deteksi dini gangguan.

  • Meningkatkan efisiensi perawatan preventif hingga 22% berkat pemantauan jaringan berbasis data real-time.

  • Mempercepat perbaikan hingga 56% dengan sistem pelaporan otomatis.

Langkah ini membuktikan bahwa penggunaan teknologi pengelolaan jaringan yang terintegrasi dapat meningkatkan keandalan layanan sekaligus efisiensi operasional.

Dukungan Mitra Teknologi

Vice President Sales Viavi, Rajesh Rao, menyampaikan komitmen perusahaannya dalam mendukung transformasi digital Indonesia. "Kami menghadirkan solusi pengujian dan penjaminan kualitas yang memungkinkan penggelaran jaringan fiber berperforma tinggi. Dengan ini, penyedia layanan bisa mempercepat konektivitas dan meningkatkan keandalan jaringan," tuturnya.