Waspada! Ini 4 Modus Licik Customer Service Palsu yang Sering Menjebak Korban!

Waspada! Ini 4 Modus Licik Customer Service Palsu yang Sering Menjebak Korban!
Sumber :
  • ai

GadgetModus Penipuan Customer Service Palsu yang Harus Kamu Waspadai

Di era digital yang semakin maju, penipuan online juga berkembang dengan berbagai cara. Salah satu modus yang semakin sering terjadi adalah penipuan berkedok customer service (CS) palsu. Pelaku biasanya mengincar korban yang sedang mencari bantuan, lalu memanfaatkan kelengahan mereka untuk mencuri data pribadi atau uang.

Meski sudah banyak kasus serupa terungkap, masih ada korban yang tertipu karena kurangnya kewaspadaan. Berikut adalah empat modus yang sering digunakan oleh CS palsu untuk menjebak korban. Simak baik-baik agar kamu tidak menjadi korban berikutnya!


1. Iming-Iming Hadiah Fantastis

Modus ini sering kali menggunakan skema undian berhadiah palsu. Penipu akan menghubungi korban dan mengklaim bahwa mereka memenangkan hadiah besar dari perusahaan ternama. Namun, untuk mencairkan hadiah tersebut, korban harus membayar "biaya administrasi" atau "pajak hadiah."

Banyak korban tergoda oleh janji manis ini dan akhirnya mengirim uang ke rekening pelaku. Setelah itu, pelaku menghilang tanpa jejak, dan korban hanya bisa menyesali keputusan mereka.

Cara Menghindari:

  • Jangan percaya dengan hadiah yang datang tiba-tiba tanpa kamu ikuti.

  • Periksa informasi resmi dari perusahaan terkait.

  • Jangan pernah mentransfer uang hanya untuk klaim hadiah.


2. Permintaan Verifikasi Akun yang Mencurigakan

Modus ini sering terjadi dengan menyamar sebagai CS dari bank atau platform keuangan. Pelaku menghubungi korban dan meminta data pribadi, seperti PIN, nomor kartu kredit, atau kode OTP, dengan alasan "verifikasi akun" atau "pemulihan data."

Banyak korban tertipu karena nomor yang digunakan terlihat mirip dengan nomor resmi perusahaan. Jika korban memberikan informasi yang diminta, pelaku bisa mengakses akun korban dan menguras saldo rekening mereka.

Cara Menghindari:

  • Ingat! Bank dan layanan keuangan resmi tidak akan pernah meminta data pribadi melalui telepon atau chat.

  • Jika ragu, hubungi langsung CS resmi melalui saluran yang terverifikasi.

  • Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun.


3. Penawaran Diskon Produk dengan Harga Tidak Masuk Akal

Pelaku sering menghubungi korban dengan menawarkan produk eksklusif atau diskon besar-besaran. Mereka bisa mengaku sebagai CS dari marketplace atau toko resmi dan meminta korban membayar di muka sebelum barang dikirim.