Setelah Dipanggil Prabowo, PPATK Putuskan Buka Lagi Jutaan Rekening Dormant yang Diblokir!
- kantor staf presiden
Gadget – Polemik pemblokiran rekening nganggur atau dormant oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akhirnya berakhir setelah campur tangan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini diambil setelah Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, dipanggil untuk menghadap presiden pada Rabu (30/7/2025). Hasilnya, PPATK memutuskan untuk membuka kembali sejumlah rekening yang sebelumnya telah diblokir.
Rapat Mendadak antara Presiden dan PPATK
Ivan Yustiavandana terlihat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 17.00 WIB untuk menghadiri rapat dengan Presiden Prabowo. Saat itu, dia enggan memberikan rincian apa yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Saya dipanggil Presiden, belum tahu agendanya," ujar Ivan saat memasuki ruangan rapat.
Setelah sekitar dua jam berdiskusi, Ivan keluar dari istana pada pukul 19.04 WIB namun tetap merahasiakan hasil pertemuannya dengan presiden. Dia hanya menyebut bahwa ada banyak hal yang dibahas selama rapat dan menyarankan agar pertanyaan lebih lanjut disampaikan kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Langkah PPATK Pasca-Pertemuan
Tak lama setelah pertemuan tersebut, PPATK mulai membuka kembali sejumlah rekening dormant yang sempat diblokir. Hal ini dilakukan sebagai respons atas keresahan masyarakat yang terdampak kebijakan tersebut.
"Betul [pemblokiran rekening dormant sudah dibuka]," kata Kepala Biro Humas PPATK, Natsir Kongah, kepada Bisnis, Kamis (31/7/2025).
Natsir menjelaskan bahwa jutaan rekening dormant yang datanya diterima dari perbankan telah diproses ulang. Lebih dari separuhnya sudah diaktifkan kembali, sementara sisanya akan direaktivasi apabila pemilik rekening melakukan konfirmasi.
Rekening-rekening yang dibekukan tidak melakukan transaksi selama lebih dari 10 tahun dan mengendapkan dana total sebesar Rp428,6 miliar. Selain itu, data pemilik rekening juga tidak diperbarui.
Polemik Kebijakan Pemblokiran Rekening
Kebijakan pemblokiran rekening oleh PPATK menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satu sorotan datang dari Sekretaris Eksekutif YLKI, Rio Priambodo, yang menyoroti ketidakjelasan informasi serta dampak negatif terhadap hak konsumen.
Rio meminta PPATK memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat tentang alasan pemblokiran tersebut serta langkah-langkah bagi konsumen yang terkena dampak. Selain itu, dia menekankan perlunya waktu pemberitahuan sebelum pemblokiran dilakukan sehingga konsumen dapat bertindak proaktif.
Ekonom senior Didik J Rachbini juga mengecam kebijakan PPATK, menyebutnya "buruk" dan "sembarangan." Menurutnya, PPATK melebihi kewenangannya dengan memblokir rekening secara masif tanpa melibatkan aparat hukum.
"PPATK bukan aparat hukum yang bisa bertindak sendiri lalu memblokir secara masif akun-akun yang dianggap terindikasi," tutur Didik.
Kesimpulan: Kebijakan Baru untuk Menghindari Konflik Serupa
Turun tangan langsung dari Presiden Prabowo Subianto membuktikan pentingnya intervensi pemerintah dalam menyelesaikan isu sensitif seperti pemblokiran rekening. Langkah PPATK membuka kembali rekening dormant diharapkan dapat meredam keresahan masyarakat serta menjadi pelajaran bagi lembaga tersebut untuk lebih hati-hati dalam membuat kebijakan di masa depan.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |