Kiamat Sudah Dekat? Fenomena Monyet Mati Massal dan Kelelawar Berjatuhan Gegerkan Dunia
- Jesús Martínez/Wildlife Conservation Society
Lebih Parah dari Deforestasi?
Dampak perubahan iklim ini tidak hanya mengancam satwa liar, tetapi juga berpotensi memicu kepunahan massal. Beberapa pakar menyebut efek gelombang panas bisa lebih parah daripada deforestasi.
Hal ini karena suhu ekstrem tidak hanya membunuh secara langsung, tetapi juga mengubah perilaku satwa liar. Mereka terpaksa mengurangi aktivitas vital seperti mencari makan, berburu, hingga bereproduksi demi bertahan hidup di suhu panas.
Menurut PJ Jacobs, ahli biologi evolusi dari University of Pretoria, Afrika Selatan, hewan pada dasarnya tidak bisa beraktivitas di bawah teriknya gelombang panas ekstrem.
“Kalau ada gelombang panas besar, hewan tidak mungkin tetap aktif. Mereka harus beristirahat di tempat teduh. Itu berarti mereka kehilangan kesempatan untuk mencari makan atau berkembang biak,” ujarnya.
Satwa Liar di Ambang Kepunahan
Apa yang terjadi di Meksiko, Australia, Kanada, dan Afrika hanya sebagian kecil dari masalah besar yang sedang berlangsung.
Gelombang panas membuat banyak spesies kehilangan habitat yang layak. Satwa yang tidak bisa beradaptasi dalam waktu singkat terancam punah lebih cepat.
Jika fenomena ini terus terjadi, para peneliti khawatir kita akan menghadapi kepunahan massal yang tidak hanya menghantam satwa liar, tetapi juga berdampak pada manusia. Hilangnya ekosistem akan merusak rantai makanan, mengganggu pertanian, hingga mengancam sumber daya air.
Tanda Kiamat Iklim?
Sebutan “kiamat iklim” memang kerap terdengar berlebihan. Namun, kenyataan yang terlihat di lapangan sulit untuk dipungkiri.
Ketika monyet jatuh bergelimpangan, kelelawar berjatuhan, biota laut mati massal, hingga mamalia kecil kehilangan kemampuan berkembang biak, maka artinya bumi benar-benar dalam kondisi darurat.
Fenomena ini seharusnya menjadi alarm keras bagi dunia. Jika perubahan iklim tidak segera ditangani, kita bukan hanya kehilangan satwa liar, tetapi juga bisa kehilangan masa depan manusia itu sendiri.