Rahasia Militer Houthi: Rudal Lama, Drone Rakitan, dan Bantuan Iran

Jejak Senjata Houthi: Dari Iran, Bengkel Lokal
Sumber :
  • lifeworks

Drone Kamikaze sebagai Senjata Efektif

Salah satu senjata yang paling sering digunakan Houthi adalah drone kamikaze. Alat ini dipandang efektif karena murah, mudah dirakit, namun bisa menimbulkan kerusakan besar. Drone jenis ini telah digunakan dalam berbagai serangan, termasuk ke fasilitas minyak di Arab Saudi, UEA, dan belakangan juga ke arah Israel.

Desain drone Houthi memang mirip dengan Shahed buatan Iran, tetapi dalam praktiknya banyak unit diproduksi secara lokal dengan material ringan seperti bahan komposit. Produksi massal dilakukan karena biaya relatif rendah, sehingga meskipun banyak yang ditembak jatuh, stok mereka masih tetap melimpah.

Kekuatan drone kamikaze ini terletak pada kemampuannya menembus sistem pertahanan lawan. Walau tidak selalu berhasil mencapai target utama, jumlah yang diluncurkan sering kali membuat sistem pertahanan udara kewalahan.


Rudal Balistik dan Jelajah

Selain drone, rudal balistik juga menjadi senjata andalan. Banyak rudal yang kini ditembakkan ke Israel sejatinya berasal dari stok lama militer Yaman pada era Presiden Ali Abdullah Saleh. Stok tersebut kemudian dimodifikasi agar jarak jangkau dan ketepatannya meningkat.

Bantuan teknis dari Iran lagi-lagi memainkan peran penting. Rudal Scud buatan Soviet yang dulunya hanya bisa menjangkau target dalam radius terbatas kini di-upgrade sehingga dapat mencapai wilayah yang lebih jauh, termasuk Tel Aviv.

Tidak hanya itu, jaringan penyelundupan internasional juga memasok komponen vital, seperti sistem pemandu canggih, giroskop, dan perangkat elektronik lain. Perangkat-perangkat ini memungkinkan rudal jelajah buatan Houthi memiliki akurasi yang lebih baik.


Jalur Logistik yang Rumit

Untuk menjaga aliran senjata, Houthi memanfaatkan berbagai jalur logistik. Laut Merah dan Teluk Aden menjadi rute utama bagi kapal-kapal selundupan yang membawa barang dari Iran. Jalur laut ini dikenal penuh risiko karena patroli internasional kerap beroperasi di kawasan tersebut, namun tetap saja berhasil dilalui dengan berbagai cara penyamaran.

Selain laut, jalur darat melalui Oman juga sering digunakan. Rute ini lebih sulit dideteksi karena barang-barang yang dibawa biasanya berukuran kecil, seperti komponen elektronik atau bahan peledak.