Hebat! Mantan Sarjana Teknik Elektro Jadi Menteri Keuangan Baru Indonesia!

Hebat! Mantan Sarjana Teknik Elektro Jadi Menteri Keuangan Baru Indonesia!
Sumber :
  • LPS

Gadget – Siapa bilang menjadi Menteri Keuangan hanya bisa diisi oleh lulusan jurusan Ekonomi atau Akuntansi? Hari ini, Purbaya Yudhi Sadewa, seorang lulusan Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB), secara resmi menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan dalam reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025. Pengangkatan ini menegaskan bahwa jalur karier tidak selalu lurus dan dapat dipengaruhi oleh kombinasi kompetensi, pengalaman, serta adaptasi terhadap kebutuhan zaman.

Kisah Purbaya membuktikan bahwa fondasi ilmu teknik dapat berpadu dengan pengetahuan ekonomi untuk menciptakan pemimpin yang mampu mengambil keputusan strategis dalam dunia fiskal modern.

Perjalanan Akademik dan Profesional Purbaya Yudhi Sadewa

Langkah Awal: Teknik Elektro ITB

Purbaya memulai perjalanan akademisnya sebagai Sarjana Teknik Elektro dari ITB. Disiplin ini melatihnya untuk berpikir sistemik—mempetakan variabel, memahami interaksi antar-komponen, serta mengoptimalkan hasil. Setelah itu, ia melanjutkan studi hingga jenjang pascasarjana di bidang ekonomi, membekali dirinya dengan fondasi kuat yang menggabungkan analitik kuantitatif dan pemahaman mendalam tentang sistem keuangan.

Karier Sebelum Menjadi Menkeu

Sebelum masuk ke kabinet, Purbaya dikenal luas sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak tahun 2020. Di posisi tersebut, ia bertugas menjaga stabilitas sistem keuangan nasional, mengelola krisis, serta membangun kepercayaan publik. Perannya di LPS memberikan "arena latihan" yang sangat relevan dengan mandat Kementerian Keuangan, yakni merancang kebijakan fiskal yang efektif dan stabil.

Kenapa Latar Belakang Teknik Elektro Relevan di Kemenkeu?

  • Berfikir Sistemik & Pemodelan:
    Teknik Elektro melatih seseorang untuk memahami bagaimana setiap komponen dalam sebuah sistem saling berinteraksi. Pola pikir ini sangat berguna ketika merancang kebijakan fiskal yang kompleks, seperti anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), serta mengelola risiko makroekonomi.
  • Data-Driven by Default:
    Analisis data, statistik, dan optimasi adalah elemen inti dalam dunia teknik. Saat menyusun APBN, memproyeksikan penerimaan negara, atau mengukur dampak subsidi, kemampuan ini menjadi modal penting bagi seorang Menteri Keuangan.
  • Translasi Lintas Disiplin:
    Purbaya memiliki rekam jejak yang unik karena menggabungkan latar belakang teknis dengan ekonomi. Kemampuan ini memungkinkannya untuk "menerjemahkan" angka-angka menjadi keputusan konkret yang dapat dieksekusi lintas lembaga dan sektor.