Jika Israel Nekat Serang Kairo, Begini Kekuatan Militer Mesir yang Mengejutkan Dunia!
- lifeworks
Wacana tentang kemungkinan konflik terbuka antara Mesir dan Israel kerap muncul di tengah ketegangan kawasan Timur Tengah. Namun, bagaimana jika sebuah skenario ekstrem benar-benar terjadi, misalnya serangan langsung Israel ke ibu kota Mesir, Kairo? Pertanyaan ini tentu memunculkan banyak spekulasi, baik dari sisi militer maupun politik. Untuk menjawabnya, perlu melihat secara lebih luas kekuatan pertahanan Mesir serta konteks strategis yang melingkupinya.
Mesir sebagai Kekuatan Regional
Mesir sudah lama dianggap sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di kawasan Afrika dan Timur Tengah. Menurut indeks pertahanan global, Mesir masih menempati peringkat tinggi pada 2025. Hal ini mencerminkan besarnya jumlah personel, armada kendaraan lapis baja, serta aset pertahanan lain yang mereka miliki. Dengan posisi strategis di Afrika Utara dan akses langsung ke Laut Merah serta Mediterania, Mesir memiliki pengaruh penting dalam dinamika keamanan regional.
Kekuatan Darat dengan Tank Modern
Salah satu pilar utama kekuatan Mesir adalah angkatan daratnya. Negeri Piramida ini mengoperasikan ribuan kendaraan tempur lapis baja, termasuk tank M1 Abrams buatan Amerika Serikat. Bahkan, sejak 2024, ada program besar untuk melakukan modernisasi dan peningkatan ratusan unit Abrams agar tetap relevan menghadapi tantangan masa depan. Dengan jumlah besar dan dukungan teknologi modern, pasukan darat Mesir menjadi tulang punggung pertahanan teritorial.
Tidak hanya jumlah, tetapi juga kesiapan tempur yang terus ditingkatkan. Upgrade ini mencakup sistem elektronik, proteksi, dan kemampuan manuver, sehingga memperkuat daya tahan Mesir dalam skenario konflik konvensional. Dengan begitu, jika ada ancaman langsung, Mesir memiliki modal kuat di sektor darat untuk mempertahankan wilayah vitalnya.
Armada Udara yang Beragam
Selain di darat, Mesir juga menaruh perhatian serius pada kekuatan udaranya. Angkatan Udara Mesir mengoperasikan ratusan pesawat tempur, dengan F-16 Fighting Falcon sebagai tulang punggung. Tidak berhenti di situ, Mesir juga memiliki jet Rafale buatan Prancis serta sejumlah pesawat warisan era Soviet yang masih digunakan. Kombinasi armada ini memberi fleksibilitas: dari misi patroli udara, serangan jarak jauh, hingga dukungan bagi pasukan darat.