Venezuela Siagakan Ribuan Rudal Igla-S untuk Hadapi Ancaman Amerika Serikat

Venezuela Siagakan Ribuan Rudal Igla-S
Sumber :
  • wiki

Venezuela Siaga Hadapi Manuver Militer AS

Langkah Maduro ini tidak datang tanpa alasan. Belakangan, aktivitas militer Amerika Serikat di sekitar Laut Karibia mengalami peningkatan signifikan. Sejumlah kapal perang AS diketahui berlabuh di Trinidad dan Tobago, wilayah yang hanya berjarak beberapa ratus kilometer dari pesisir Venezuela.

Situasi semakin panas setelah Senator AS Rick Scott mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ia menyebut masa jabatan Presiden Maduro “tinggal menghitung hari” dan bahkan menyarankan agar Maduro segera melarikan diri ke Rusia atau China sebelum terlambat.

“Jika saya jadi Maduro, saya akan pergi ke Rusia atau China sekarang juga,” ujar Scott dalam wawancara dengan CBS News.

Pernyataan ini sontak memicu reaksi keras dari pemerintah Venezuela. Caracas menilai komentar tersebut sebagai bentuk provokasi yang dapat memperburuk hubungan diplomatik kedua negara.

Dukungan dari Rusia dan China

Pengerahan rudal Igla-S sekaligus mempertegas hubungan erat Venezuela dengan Rusia dan China. Moskow diketahui memberikan bantuan teknis dan pelatihan militer, sedangkan Beijing berperan sebagai mitra ekonomi utama dalam berbagai proyek energi dan infrastruktur strategis di Venezuela.

Rusia menjadi pemasok utama berbagai perlengkapan militer canggih, mulai dari tank T-72B1, sistem roket Smerch, hingga jet tempur Su-30MK2. Kolaborasi ini membuat Venezuela masuk jajaran negara dengan kekuatan militer paling modern di kawasan Amerika Latin.

Tak hanya itu, kerja sama pertahanan ini juga mencerminkan pergeseran geopolitik global. Venezuela kini semakin menjauh dari pengaruh Washington dan justru mempererat aliansinya dengan blok timur, terutama Rusia dan China, yang kerap berseberangan dengan kebijakan luar negeri AS.

Strategi Bertahan di Tengah Tekanan Internasional

Langkah Maduro memperkuat sistem pertahanan udara bukan semata-mata upaya demonstratif. Venezuela selama bertahun-tahun menjadi sasaran sanksi ekonomi dan politik dari Amerika Serikat. Sanksi tersebut membuat negara ini kesulitan mengekspor minyak dan mengakses pendanaan internasional.

Namun, dengan menggandeng Rusia dan China, Venezuela berusaha mencari jalan keluar dari tekanan global. Pengadaan rudal Igla-S menunjukkan bahwa Caracas serius membangun kemandirian pertahanan nasionalnya, sembari mengirim pesan tegas kepada Washington bahwa setiap bentuk agresi akan dibalas.