Semeru Kembali Erupsi, Awan Panas 5 Km, Warga Lereng Diminta Jauhi Sungai!
- PVMBG
Pada erupsi Semeru kali ini, jarak luncur 5 kilometer menunjukkan intensitas erupsi yang signifikan. Sebagai perbandingan, erupsi 1 Desember 2021 mencatat luncuran awan panas hingga 11–13 km, yang menyebabkan 51 korban jiwa dan ribuan warga mengungsi.
Status Gunung Semeru dan Rekomendasi PVMBG
Hingga berita ini ditulis, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum mengumumkan perubahan status Gunung Semeru, yang sejak lama berada di Level III (Siaga). Namun, PVMBG kemungkinan besar akan mengeluarkan peringatan darurat atau menaikkan status jika aktivitas vulkanik terus meningkat.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk:
- Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah
- Menjauhi aliran sungai yang berhulu dari Semeru
- Mengenakan masker jika berada di area terdampak abu vulkanik
- Memantau informasi resmi melalui BPBD, PVMBG, atau aplikasi InaRISK
Masyarakat Harus Siaga, Bukan Panik
Meski situasi genting, BPBD dan PVMBG menekankan pentingnya kewaspadaan tanpa kepanikan. Sistem peringatan dini di kawasan Semeru termasuk sirine, CCTV pemantau, dan stasiun seismik telah diperkuat sejak erupsi 2021.
Warga di desa-desa seperti Sumber Wringin, Pronojiwo, dan Candipuro sudah terbiasa dengan prosedur evakuasi. Banyak dari mereka memiliki tas siaga bencana dan tahu jalur evakuasi terdekat.
Namun, ancaman terbesar justru datang dari penambang pasir liar dan wisatawan yang nekat mendekati kawasan terlarang. Pada erupsi sebelumnya, sejumlah korban berasal dari kelompok ini. Oleh karena itu, BPBD kembali mengingatkan: jangan mengabaikan rambu larangan dan peringatan resmi.
Prediksi Dampak Lanjutan: Hujan Abu hingga Banjir Lahar
Jika hujan turun dalam 24–48 jam ke depan, risiko banjir lahar dingin sangat tinggi. Material vulkanik yang menumpuk di lereng akan terbawa arus, mengancam desa-desa di hilir.
Selain itu, hujan abu vulkanik diperkirakan akan melanda wilayah Lumajang bagian utara, Malang selatan, dan sebagian Jember. Warga diimbau menutup ventilasi rumah, membersihkan atap dari endapan abu (untuk mencegah roboh), dan memberikan air bersih pada ternak.
Kesimpulan: Waktu untuk Waspada, Bukan Menunggu
Erupsi Gunung Semeru pada 19 November 2025 adalah pengingat bahwa gunung api aktif tidak pernah benar-benar tidur. Dengan awan panas yang telah meluncur sejauh 5 km dan aktivitas yang masih berlangsung, setiap detik berharga.