El Salvador Berani Taruh Semua pada Bitcoin, Apakah Bank Sentral Lain Akan Menyusul?

El Salvador Berani Taruh Semua pada Bitcoin, Apakah Bank Sentral Lain Akan Menyusul?
Sumber :
  • blockchainmedia

El Salvador kini memiliki sekitar 5.914,76 BTC yang bernilai sekitar US$394 juta atau sekitar Rp6,2 triliun. Presiden Nayib Bukele optimis bahwa penggunaan Bitcoin dapat mengurangi biaya pengiriman uang bagi warga yang bekerja di luar negeri dan membawa manfaat ekonomi lainnya. Namun, kebijakan ini juga mengundang kritik karena volatilitas harga Bitcoin yang tinggi dan dampak lingkungan dari penambangannya.

AI Diprediksi Lebih Boros Listrik dari Bitcoin Mining di Akhir 2025, Ini Alasannya

Tantangan Penggunaan Bitcoin sebagai Aset Cadangan

Meski menawarkan banyak manfaat, ada sejumlah tantangan signifikan yang harus dihadapi jika Bitcoin diadopsi sebagai aset cadangan bank sentral. Salah satu tantangan utama adalah volatilitas harga yang tinggi. Bitcoin telah menunjukkan fluktuasi harga yang ekstrem, terutama selama masa ketidakpastian global seperti pandemi Covid-19, yang dapat mengganggu stabilitas portofolio bank sentral.

Bitcoin Terkoreksi: Awal Badai atau Sekadar Konsolidasi Sehat? Simak Analisa Lengkapnya!

Korelasi antara harga Bitcoin dan pasar saham juga menjadi perhatian. Selama pandemi, korelasi tersebut meningkat, mengurangi efektivitas Bitcoin sebagai alat diversifikasi. Meskipun korelasi ini kembali menurun pada 2023, situasi ini menunjukkan bahwa Bitcoin tidak selalu dapat diandalkan untuk melindungi dari semua jenis guncangan ekonomi.

Selain itu, tidak semua bank sentral siap menerima Bitcoin sebagai aset cadangan. Tantangan lainnya termasuk kebutuhan infrastruktur perdagangan cryptocurrency yang andal untuk menukarkan Bitcoin dengan mata uang asing. Ferranti juga mencatat bahwa pengakuan global terhadap Bitcoin sebagai aset yang sah masih sangat bervariasi, yang dapat membatasi adopsi secara luas.

Pasokan Bitcoin Hampir Habis: Apa Dampaknya bagi Harga dan Investor?

Apakah Bitcoin Layak untuk Cadangan Bank Sentral?

Ferranti menyimpulkan bahwa meskipun Bitcoin menawarkan manfaat diversifikasi yang tidak tersedia pada aset tradisional, tantangan seperti volatilitas dan ketidakpastian regulasi harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Bank sentral yang ingin mengadopsi Bitcoin sebagai bagian dari strategi cadangannya perlu memastikan kebijakan yang ketat dan pemahaman mendalam mengenai risiko yang terlibat.

Kasus El Salvador menunjukkan bahwa adopsi Bitcoin mungkin membawa potensi keuntungan, namun kesuksesan jangka panjang akan sangat bergantung pada bagaimana risiko tersebut dikelola. Bitcoin, dengan jumlah terbatas dan sifatnya yang terdesentralisasi, bisa menjadi alternatif bagi negara yang ingin melindungi cadangannya dari inflasi, ketegangan geopolitik, atau sanksi ekonomi. Namun, pendekatan yang hati-hati dan kebijakan yang bijak tetap diperlukan untuk memastikan stabilitas keuangan.

Halaman Selanjutnya
img_title