OJK Siapkan Strategi Besar untuk Literasi Kripto, Investor Wajib Tahu!

OJK Siapkan Strategi Besar untuk Literasi Kripto, Investor Wajib Tahu!
Sumber :
  • Dok. Adobe Stock

Gadget – Seiring dengan peralihan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2025, otoritas ini menegaskan komitmennya untuk meningkatkan literasi keuangan digital di Indonesia. Edukasi masyarakat tentang aset kripto menjadi langkah krusial guna melindungi investor dan mendorong pertumbuhan industri yang lebih stabil.

OJK Ungkap Masalah Komunikasi di Balik Pemblokiran Rekening Dormant

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa pemahaman masyarakat terhadap aset kripto masih perlu diperkuat. Oleh karena itu, OJK telah menyiapkan strategi tiga fase untuk memperkuat literasi kripto.

3 Fase Penguatan Literasi Kripto oleh OJK

China Resmi Larang Total Kripto, Bitcoin dan Ethereum Kena Getahnya?

Hasan menjelaskan bahwa OJK telah menyusun kerangka kerja strategis yang mencakup tiga fase utama guna mengakomodasi dinamika pasar, mendukung inovasi, serta memastikan perlindungan bagi investor dan pelaku industri.

Fase Peralihan

Modus Baru Pembobolan Aset Kripto Lewat Aplikasi Palsu, Begini Cara Mencegahnya

OJK akan memastikan bahwa peralihan pengawasan dari Bappebti ke OJK berjalan lancar dan stabil.
Pendekatan yang digunakan adalah "smooth landing", guna menjaga kepercayaan pasar dan mencegah ketidakstabilan.

Fase Pengembangan

Pada tahap ini, OJK akan melakukan evaluasi dan penguatan regulasi, termasuk dalam aspek perizinan dan pengawasan.
Regulasi yang sudah ada akan ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi serta dinamika pasar kripto.

Fase Penguatan

Fase ini menandai keberlanjutan inovasi dalam perdagangan aset kripto di Indonesia.
Produk dan layanan baru akan didukung sesuai kebutuhan masyarakat, dengan tetap mengedepankan keamanan dan stabilitas.

Pentingnya Edukasi Kripto untuk Investor

Menurut Hasan, aset kripto dan keuangan digital memiliki potensi besar dalam inovasi sektor keuangan. Teknologi ini mampu meningkatkan efisiensi transaksi serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan digital.

Namun, di balik peluang tersebut, ada risiko besar yang harus dikelola dengan baik, di antaranya:

  • Volatilitas harga yang sangat tinggi.
  • Potensi penyalahgunaan dalam aktivitas ilegal.
  • Ancaman terhadap stabilitas sistem keuangan nasional.

Maka dari itu, edukasi dan perlindungan konsumen menjadi prioritas utama OJK dalam membangun ekosistem aset kripto yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Kontribusi Kripto terhadap Ekonomi Indonesia

Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menegaskan bahwa aset kripto telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Ia juga menyebutkan bahwa OJK kini memiliki peran penting dalam pengelolaan sandbox regulasi, yang memungkinkan pengembangan inovasi di ekosistem kripto dengan lebih luas.

Halaman Selanjutnya
img_title