Bitcoin Meroket, Transaksi Kripto RI Kalahkan Judi Online di Awal 2025
- Wikimedia
Gadget – Industri kripto Indonesia mencatat pertumbuhan mencolok di kuartal I 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa total transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp 109,3 triliun hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah ini melampaui perputaran dana dari aktivitas judi online yang tercatat oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebesar Rp 47 triliun pada periode yang sama.
Ini menjadi sinyal penting bahwa kripto semakin diterima sebagai bagian dari ekosistem ekonomi nasional. Tak hanya dari sisi nominal, perbedaan tren juga terlihat signifikan. Sementara transaksi kripto menunjukkan tren naik, aktivitas judi online justru mengalami penurunan tajam dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 90 triliun.
Dampak Positif terhadap Penerimaan Negara
Pertumbuhan industri kripto tak hanya mencerminkan meningkatnya minat publik terhadap aset digital, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada negara. Sejak penerapan pajak terhadap aset kripto pada tahun 2022 hingga Maret 2025, total penerimaan negara dari sektor ini telah mencapai Rp 1,2 triliun.
Dengan volume transaksi yang terus meningkat, potensi kontribusi terhadap penerimaan negara melalui pajak pun semakin besar. Hal ini sekaligus membedakan kripto dengan judi online yang tidak memberikan manfaat fiskal langsung dan cenderung menimbulkan kerugian sosial.
Industri Kripto Dinilai Lebih Sehat dan Berkelanjutan
Chief Marketing Officer Tokocrypto, Wan Iqbal, menegaskan bahwa industri kripto kini membuka peluang ekonomi yang nyata, legal, dan berkelanjutan. Menurutnya, kripto tidak hanya menjadi alat investasi alternatif, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, mendorong literasi keuangan digital, serta berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak.
“Kripto berbeda dengan judi online. Yang satu memindahkan uang tanpa nilai tambah, sementara kripto membentuk ekosistem ekonomi digital yang inklusif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (11/5).
Wan Iqbal juga menyoroti pentingnya dukungan kebijakan dari pemerintah untuk menjaga momentum ini. Menurutnya, jika kripto difasilitasi dengan regulasi yang pro-inovasi serta edukasi yang masif, maka aset digital ini bisa menjadi pilar utama ekonomi digital nasional di masa depan.
Bitcoin Jadi Motor Penggerak Transaksi Kripto
Salah satu pemicu utama lonjakan transaksi kripto di awal tahun ini adalah kembali menguatnya harga Bitcoin (BTC). Saat ini, harga BTC telah menembus angka USD 103.000 dan diperkirakan berpotensi menembus level resistensi baru di USD 105.000 hingga USD 108.000 dalam waktu dekat.
Fyqieh Fachrur, analis kripto dari Tokocrypto, menjelaskan bahwa penguatan harga BTC ditopang oleh berbagai faktor eksternal. Di antaranya adalah keputusan The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga, serta kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump.
Kesepakatan tersebut mencakup pengurangan tarif impor baja dan mobil, yang turut meredakan kekhawatiran pasar akan inflasi akibat gangguan rantai pasok.
Sinyal Menuju Bullish: BTC Bisa Capai USD 120.000
Fyqieh menambahkan bahwa jika sentimen positif terus berlanjut, termasuk realisasi kesepakatan dagang dan dukungan regulasi, maka jalur harga BTC menuju USD 120.000 akan semakin terbuka.
“Jika arus masuk dana institusional terus bertambah dan ETF kripto tetap aktif, BTC berpotensi mencapai USD 120.000 dalam beberapa bulan ke depan,” ujarnya optimistis.
Potensi kenaikan harga BTC juga diperkuat oleh wacana legislasi Undang-Undang Bitcoin di Amerika Serikat. RUU tersebut, yang diperkenalkan oleh Senator Cynthia Lummis, mengusulkan agar pemerintah AS mengakumulasi satu juta Bitcoin dalam lima tahun ke depan. Jika disahkan, hal ini bisa memperketat pasokan BTC di pasar dan memicu lonjakan harga.
Regulasi Kripto dan Arus Modal Institusional Jadi Penentu
Selain sentimen pasar global, arah kebijakan pemerintah juga menjadi salah satu faktor penentu keberlanjutan pertumbuhan industri kripto di Indonesia. Dukungan regulasi yang jelas, perlindungan konsumen, dan edukasi publik tentang risiko serta potensi aset digital menjadi elemen penting dalam menciptakan pasar yang sehat dan berkelanjutan.
Fyqieh menegaskan bahwa dalam jangka pendek, faktor-faktor seperti ketegangan geopolitik, kebijakan The Fed, serta arus modal institusional ke sektor kripto akan sangat memengaruhi harga BTC dan volume transaksi secara keseluruhan.
Menuju Ekosistem Ekonomi Digital Nasional
Jika pertumbuhan industri kripto terus dijaga dengan pendekatan yang tepat, maka aset digital dapat menjadi salah satu penggerak utama ekonomi digital Indonesia. Selain potensi keuangan, kripto juga membawa nilai strategis dalam hal transformasi digital, inklusi keuangan, dan pengembangan sumber daya manusia.
Pemerintah Indonesia, lewat lembaga seperti OJK dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), memiliki peran krusial untuk menavigasi arah perkembangan sektor ini. Keseimbangan antara inovasi dan regulasi akan menjadi kunci kesuksesan dalam menjadikan kripto sebagai bagian integral dari sistem keuangan nasional.
Kesimpulan
Dengan transaksi yang melampaui Rp 100 triliun dan kontribusi fiskal yang terus meningkat, kripto telah membuktikan diri sebagai sektor strategis dalam perekonomian Indonesia. Di tengah tantangan regulasi dan ketidakpastian global, peluang industri ini untuk tumbuh dan mengungguli sektor-sektor ekonomi lain semakin terbuka lebar.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |