Harga Mobil Listrik Diprerdiksi Bakal Anjlok di 2026, Siap-Siap Setara Mobil Bensin

Harga Mobil Listrik
Sumber :
  • Istimewa

Gadkari menegaskan, pemerintah terus mendorong pelaku industri otomotif, termasuk sektor pertanian dan transportasi publik, agar beralih ke teknologi ramah lingkungan. Traktor, bus, hingga kendaraan logistik diharapkan dapat mengadopsi energi listrik atau biofuel demi mendukung target nasional net zero emission.

Mobil Listrik Kompak Rp100 Jutaan di GJAW 2025, Pilihan Baru yang Mulai Diminati

India Siapkan Diri Jadi Pusat Otomotif Dunia

India kini menempatkan industri otomotif sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. Saat pertama kali Gadkari menjabat sebagai Menteri Perhubungan, nilai industri otomotif India tercatat sebesar Rs 14 lakh crore. Kini, dalam kurun waktu beberapa tahun, nilainya sudah melonjak menjadi Rs 22 lakh crore.

Intip VinFast Minio Green di GJAW 2025, Mobil Listrik Mungil yang Mulai Sasar Pembeli Pertama

Pemerintah menargetkan agar dalam lima tahun mendatang, India menjadi pemain utama di pasar otomotif global, sejajar dengan Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat. Penurunan harga mobil listrik dianggap sebagai momentum penting untuk memperluas pasar dan menarik investasi asing.

“Dengan harga baterai yang terus turun, kendaraan listrik akan menjadi pilihan utama, bukan lagi alternatif,” tegas Gadkari. Ia juga optimistis bahwa produksi lokal yang efisien dan dukungan kebijakan pajak akan membuat mobil listrik India semakin kompetitif di pasar internasional.

Deretan Mobil Baru di GJAW 2025 yang Bikin Persaingan Makin Panas, Dua Brand China Lakukan Debut

Transisi Energi Menuju Kendaraan Ramah Lingkungan

Fenomena ini juga menjadi sinyal positif bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, yang tengah berupaya mempercepat adopsi kendaraan listrik. Penurunan harga mobil dan motor listrik di India dapat menjadi tolok ukur bahwa produksi massal dan inovasi baterai adalah kunci utama mempercepat transisi energi bersih.

Dengan semakin banyaknya produsen yang masuk ke pasar dan pemerintah yang mendukung dengan insentif, kendaraan listrik diprediksi tidak lagi menjadi barang mewah di masa depan. Dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat dunia mungkin akan lebih mudah beralih ke mobil listrik tanpa harus membayar lebih mahal dari mobil bensin.


Secara keseluruhan, penurunan harga baterai dan kolaborasi industri membuat masa depan kendaraan listrik kian cerah. Jika prediksi Nitin Gadkari terbukti, tahun 2026 bisa menjadi titik balik besar bagi industri otomotif global, di mana mobil listrik akhirnya benar-benar setara—baik dari sisi harga, performa, maupun kenyamanan—dengan kendaraan berbahan bakar bensin.

Halaman Selanjutnya
img_title