Internet 100 Mbps Hanya Rp 100 Ribu? Komdigi Buka Jalan Menuju Era Digital!

Internet 100 Mbps Hanya Rp 100 Ribu? Komdigi Buka Jalan Menuju Era Digital!
Sumber :
  • Dok. Security Intelligence

Gadget – Pemerintah bersiap menghadirkan layanan internet cepat dengan harga terjangkau. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah mempersiapkan lelang frekuensi 1,4 GHz guna menyediakan akses internet murah untuk masyarakat, khususnya untuk layanan internet rumah, pendidikan, dan kesehatan.

Pemerintah Keliru? Blokir Cloudflare Justru Ancam Ribuan Situs Sah di Indonesia

Menurut Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni, lelang ini menjadi langkah strategis untuk mendorong penyedia layanan Broadband Wireless Access (BWA) agar menawarkan internet cepat dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per bulan.

Lalu, bagaimana mekanismenya dan kapan realisasinya? Berikut penjelasannya.

Tanpa Kuota, Tanpa Biaya Pasang! Ini Cara Daftar Internet Rakyat Surge Rp29 Ribu

Lelang Frekuensi 1,4 GHz: Kunci Internet Murah dan Cepat

Frekuensi 1,4 GHz dengan lebar 80 MHz akan segera dilelang oleh Komdigi. Frekuensi ini dinilai efektif dalam menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dengan biaya lebih rendah dibandingkan jaringan seluler.

Wajib Paham! Ini Arti Label 3+, 13+, dan 18+ di Game Indonesia Mulai 2026

Menurut Wayan Toni, kajian dari International Telecommunication Union (ITU) menunjukkan bahwa spektrum ini dapat memberikan layanan internet dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Pemerintah ingin memastikan akses internet murah ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

"Sesuai kajian, teknologi ini mampu memberikan akses murah kepada masyarakat," ujar Wayan saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa (4/2/2025).

Lelang ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa operator yang memenangkan frekuensi 1,4 GHz benar-benar mengoptimalkan layanan demi menghadirkan koneksi internet berkualitas.

Internet 100 Mbps Rp 100 Ribu: Apa yang Harus Dilakukan Operator?

Untuk mencapai kecepatan 100 Mbps dengan tarif mulai Rp 100 ribu, operator yang memenangkan lelang wajib membangun infrastruktur berbasis fiber optik. Teknologi ini memungkinkan penyedia layanan memancarkan jaringan broadband ke rumah-rumah melalui frekuensi yang dilelang.

Wayan menegaskan bahwa layanan ini bukan untuk jaringan seluler, melainkan akses internet tetap (fixed broadband) yang akan disalurkan melalui jaringan tetap Packet Switched.

"Jadi ini bukan seluler. Operator yang membangun jaringan ini harus menggunakan fiber optik sebagai tulang punggungnya," jelas Wayan.

Target Lelang Frekuensi: Dimulai Februari 2025

Komdigi menargetkan lelang spektrum 1,4 GHz ini akan berlangsung pada minggu ketiga Februari 2025, dengan catatan bahwa peraturan menteri telah selesai disiapkan tepat waktu.

Selain itu, Komdigi akan mengundang operator yang memiliki izin jaringan tetap Packet Switched untuk ikut serta dalam lelang ini.

Halaman Selanjutnya
img_title