Ingat Note 7? Galaxy S25+ Kini Alami Insiden Serupa—Pengguna Alami Luka Bakar

Bukan Saat Charging, Galaxy S25+ Terbakar Saat Digunakan! Samsung Selidiki
Sumber :
  • sammobile
  • Sistem manajemen baterai (BMS) mungkin gagal mendeteksi kenaikan suhu abnormal.
  • Chipset Snapdragon 8 Gen 4 (atau Exynos versi global) bisa mengalami thermal runaway akibat bug firmware atau desain pendinginan yang tidak memadai.
  • Baterai lithium-ion mungkin memiliki cacat produksi tersembunyi yang baru muncul setelah beberapa siklus penggunaan.
Jangan Beli Dulu! Samsung Galaxy F07 vs Galaxy M17 5G — Selisih Sedikit, Tapi Beda Jauh Fiturnya!

Fakta bahwa insiden terjadi di luar skenario berisiko tinggi (seperti fast charging atau gaming berat) menjadikannya ancaman laten yang lebih sulit diprediksi.

Respons Samsung: Refund Penuh, Tapi Belum Ada Recall

Galaxy Z Series dan Galaxy AI: Cara Baru Tingkatkan Produktivitas Semua Generasi

Sebagai bentuk tanggung jawab, Samsung telah memberikan pengembalian dana penuh kepada pengguna yang terdampak. Namun, hingga kini, perusahaan belum mengumumkan penarikan (recall) atau peringatan resmi kepada pemilik Galaxy S25+ lainnya.

Dalam pernyataan singkat, juru bicara Samsung menyatakan:

Samsung Galaxy A06 Bikin Kaget: HP 1 Jutaan Punya Fitur Keamanan Setara Flagship!

“Kami sedang menyelidiki laporan tersebut secara menyeluruh. Keamanan pelanggan adalah prioritas utama kami.” 

Namun, ketiadaan transparansi tentang temuan awal—apalagi jika ini ternyata bukan kasus tunggal—berpotensi merusak kepercayaan konsumen, terutama di tengah persaingan ketat dengan Apple dan merek Tiongkok seperti Xiaomi dan OnePlus.

Analisis Teknis: Di Mana Potensi Cacat Berada?

Para ahli keamanan perangkat mobile menyoroti tiga area kritis yang mungkin menjadi akar masalah:

1. Baterai Lithium-Ion Generasi Baru

  • Galaxy S25+ menggunakan baterai berkapasitas tinggi (diperkirakan 5.000 mAh) dengan teknologi pengisian cepat 45W. Jika lapisan pemisah (separator) dalam sel baterai cacat, arus pendek bisa terjadi tanpa pemicu eksternal.

2. Sistem Pendinginan yang Kurang Optimal

  • Samsung mengklaim S25+ memiliki sistem pendinginan canggih berbasis vapor chamber. Namun, jika desainnya tidak mampu menangani panas dari chipset generasi terbaru—terutama dalam suhu lingkungan tinggi—maka suhu internal bisa melonjak drastis.

3. Bug pada Firmware atau AI Thermal Management

  • Beberapa flagship kini menggunakan AI untuk mengatur distribusi daya dan pendinginan. Jika algoritma ini gagal, perangkat bisa terus memompa daya ke komponen meski suhu sudah kritis.

Apa yang Harus Dilakukan Pengguna Galaxy S25+?

Meski Samsung menyebut ini sebagai kasus terisolasi, pengguna disarankan tetap waspada. Berikut langkah-langkah pencegahan:

  • Perhatikan suhu perangkat: Jika ponsel terasa panas tidak wajar (di atas 45°C), segera matikan.
  • Hindari penggunaan dalam suhu ekstrem: Jangan gunakan di bawah terik matahari atau di dalam mobil panas.
  • Perbarui perangkat lunak: Pastikan sistem operasi dan firmware selalu dalam versi terbaru—Samsung mungkin merilis patch darurat.
  • Hubungi layanan resmi: Jika Anda mengalami gejala serupa (panas berlebih, bau terbakar, atau restart otomatis), segera bawa ke service center.
  • Jangan gunakan casing tebal: Casing berbahan karet atau silikon tebal bisa menghambat disipasi panas.
Halaman Selanjutnya
img_title