Bos YouTube Larang Anaknya Main Medsos! Ini yang Harus Orang Tua Tahu

Bos YouTube Larang Anaknya Main Medsos! Ini yang Harus Orang Tua Tahu
Sumber :
  • Alodokter

Gadget – Di balik layar smartphone yang menyala setiap pagi di kamar anak, ada krisis diam-diam yang kian mengkhawatirkan: kecanduan layar, tekanan sosial, dan kerentanan mental pada usia dini. Ironisnya, orang-orang yang paling memahami bahaya ini justru bukan para pengamat, melainkan para pencipta platform tersebut sendiri.

Link Video Viral "Chindo Oren" Bikin Penasaran? Hati-Hati, Bisa Kena Malware!

Dalam wawancara terbaru, Neil Mohan, CEO YouTube, mengungkap kebijakan ketat di rumahnya: anak-anaknya dibatasi akses ke YouTube dan aplikasi media sosial, terutama di hari sekolah. Bahkan di akhir pekan, penggunaan layar tetap diawasi. “Aturan keluarga kami tidak sempurna,” katanya jujur, “tapi kami berusaha menjaga keseimbangan.”

Pernyataan ini bukan sekadar pengakuan pribadi melainkan sinyal kuat dari dalam industri teknologi: jika mereka yang membangun dunia digital ini enggan membiarkan anaknya tenggelam di dalamnya, mungkin kita semua perlu berpikir ulang.

Link Video Viral Nabila 1 vs 7 Durasi 6 Menit? Ini Fakta Mengejutkan di Balik Viralnya!

Artikel ini mengupas mengapa para pemimpin tech membatasi medsos untuk anak mereka, apa yang dikatakan para ahli dan undang-undang terkini, serta mengapa tanggung jawab utama tetap berada di tangan orang tua bukan algoritma.

Pengakuan Jujur dari Bos YouTube: “Kami Batasi Anak Kami”

Wajib Paham! Ini Arti Label 3+, 13+, dan 18+ di Game Indonesia Mulai 2026

Neil Mohan bukan orang pertama, tapi suaranya sangat berbobot. Sebagai pemimpin platform video terbesar di dunia yang setiap hari menyajikan konten tak terbatas ke miliaran pengguna ia justru tidak mempercayai sistem terbuka YouTube untuk anak-anaknya sendiri.

Ia memilih pendekatan berbasis keseimbangan:

  • Waktu layar dibatasi ketat di hari sekolah
  • Lebih fleksibel di akhir pekan, tapi tetap diawasi
  • Penggunaan YouTube umum dihindari, diganti dengan YouTube Kids

Yang menarik, Mohan mengakui bahwa alat kontrol orang tua tidak cukup. “Teknologi bisa membantu, tapi tidak menggantikan peran aktif orang tua,” katanya. Pandangan ini mencerminkan pergeseran di kalangan eksekutif tech: dari optimisme buta terhadap inovasi digital, kini beralih ke sikap kritis dan penuh kehati-hatian terhadap dampak sosialnya.

Pola yang Sama: Dari Susan Wojcicki hingga Bill Gates

Fenomena ini bukan eksklusif milik Mohan. Banyak tokoh teknologi ternyata menerapkan aturan ketat di rumah:

  • Susan Wojcicki (mantan CEO YouTube): Anak-anaknya hanya boleh menggunakan YouTube Kids, dan waktu layar dibatasi harian.
  • Bill Gates: Melarang anak memiliki ponsel hingga usia 14 tahun, dan dilarang membawa HP ke meja makan.
  • Mark Cuban: Menggunakan alat pemantau jaringan untuk melacak aplikasi yang digunakan anak, dan memutus akses bila perlu.
Halaman Selanjutnya
img_title