Dua Asteroid, Penemuan Kawah Kedua di Afrika: Bukti Baru Dampak Ganda yang Menyebabkan Kepunahan Dinosaurus
- Asteroid
Gadget – Penelitian terbaru mengungkap fakta baru terkait peristiwa yang menyebabkan kepunahan dinosaurus 66 juta tahun lalu. Berdasarkan data seismik tiga dimensi dari kawah di lepas pantai Guinea, sebuah asteroid kedua diperkirakan menghantam Bumi pada waktu yang hampir bersamaan dengan asteroid besar yang menabrak wilayah Semenanjung Yucatán di Meksiko, yang dikenal sebagai asteroid Chicxulub. Hantaman tersebut menyebabkan bencana yang mengakhiri era kekuasaan dinosaurus di Bumi. Kawah baru ini, yang dinamakan Kawah Nadir, memberikan bukti yang semakin memperkuat teori dampak ganda sebagai penyebab utama kepunahan besar-besaran tersebut.
Tim peneliti yang bertanggung jawab atas penemuan ini telah berhasil mengambil gambar dari depresi selebar 8,5 kilometer di dasar laut, sekitar 400 meter di bawah permukaan sedimen di Dataran Tinggi Guinea. Gambar ini memberikan wawasan baru mengenai bentuk dan ciri-ciri kawah yang mungkin dihasilkan oleh tumbukan asteroid purba. Berdasarkan analisis lebih lanjut, para peneliti berhasil mengonfirmasi usia kawah tersebut yang diperkirakan sama dengan asteroid Chicxulub, yakni sekitar 66 juta tahun lalu.
Dinosaurus, kecuali nenek moyang burung modern, punah akibat benturan dahsyat asteroid Chicxulub. Dengan kekuatan sebesar 100 juta megaton, asteroid ini menghantam Bumi pada sudut yang sangat mematikan, seperti yang diungkap dalam penelitian pada tahun 2020. Dampak tersebut menimbulkan gelombang tsunami besar, memuntahkan debu, sulfur, dan partikel lainnya ke atmosfer, yang kemudian menyebabkan perubahan iklim global dan mengakibatkan kepunahan sekitar 75% makhluk hidup.
Namun, temuan terbaru mengindikasikan bahwa asteroid Chicxulub tidak bekerja sendirian dalam menghancurkan kehidupan di Bumi. Pada tahun 2022, sekelompok peneliti mengidentifikasi kawah berbentuk mangkuk di dasar laut dan memberinya nama Kawah Nadir. Kawah ini terkubur di bawah lapisan sedimen laut di Dataran Tinggi Guinea, sebuah daerah yang menjorok sekitar 400 kilometer dari pantai Guinea dan Guinea-Bissau. Penemuan ini memunculkan teori bahwa dua asteroid kemungkinan besar menghantam Bumi pada waktu yang hampir bersamaan, yang berkontribusi pada kepunahan dinosaurus.
Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di Communications Earth & Environment, para peneliti memperlihatkan gambar lebih tajam dari kawah Nadir serta memproyeksikan peristiwa yang terjadi segera setelah tumbukan. Berdasarkan hasil analisis mereka, usia kawah ini bertepatan dengan waktu tumbukan asteroid Chicxulub, memperkuat hipotesis bahwa Bumi mengalami lebih dari satu dampak besar pada masa tersebut.