Bitcoin Terancam Jika Konflik Israel-Iran Memanas!
- Istimewa
Simak analisis soal harga Bitcoin jika konflik Israel-Iran melibatkan AS. Ancam turun hingga 20% dalam beberapa hari.
Gadget – Amerika Serikat diduga akan terlibat lebih dalam dalam konflik antara Israel dan Iran. Jika hal ini benar terjadi, maka harga Bitcoin berpotensi mengalami penurunan signifikan. Menurut analisis dari QCP Capital, investor cenderung beralih ke aset yang lebih aman, meninggalkan aset volatil seperti kripto.
Penurunan harga Bitcoin bisa mencapai 10–20% dalam jangka pendek akibat sentimen risk-off di pasar global. Hal ini sejalan dengan pola yang muncul saat peristiwa geopolitik besar terjadi, seperti invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 lalu, di mana BTC turun lebih dari 12% dalam seminggu.
Konflik Berisiko Picu Lonjakan Inflasi Global
Selain memicu ketegangan politik, eskalasi konflik juga membawa risiko blokade Selat Hormuz — jalur distribusi minyak dunia yang sangat strategis. Jika terjadi gangguan, harga minyak bisa melonjak dan memperparah tekanan inflasi global.
Kenaikan inflasi berarti bank sentral, termasuk The Federal Reserve, mungkin menunda pemotongan suku bunga. Imbal hasil Treasury naik, sementara valuasi aset kripto tertekan. Meski Bitcoin kerap disebut sebagai lindung nilai, sejarah menunjukkan bahwa dalam masa krisis, ia tetap dikaitkan dengan aset berisiko tinggi.
Data on-chain pun mencerminkan aversi risiko investor: leverage turun, volume perdagangan menyusut, dan arus masuk ke exchange meningkat. Pola ini menjadi indikator awal bahwa pasar sedang dalam kondisi stres.
Dampak Konflik Israel-Iran pada Pasar Kripto
Pemulihan jangka panjang harga Bitcoin tidak hanya bergantung pada fundamental teknologi atau adopsi, tetapi juga pada durasi konflik serta respons kebijakan moneter global. Jika gejolak geopolitik berlangsung lama, efeknya akan terasa lebih dalam dan lebih lama di pasar kripto.
Investor ritel maupun institusi biasanya mencari tempat aman seperti dolar AS, emas, dan US Treasuries saat ketidakpastian meningkat. Ini menjadi tantangan bagi harga Bitcoin yang masih berada di level sensitif.
Oleh karena itu, pelaku pasar harus terus memantau perkembangan geopolitik dan data ekonomi makro untuk mengantisipasi pergerakan harga kripto utama, terutama Bitcoin, dalam beberapa minggu mendatang.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |