Cara Membuat Pupuk dari Sampah Buah: Solusi Hemat, Ramah Lingkungan, dan Menyuburkan Tanaman

Pupuk dari Sampah Buah
Sumber :
  • lifeworks

Trik Jitu Dapat Motor Bekas Berkualitas dengan Budget Pas-Pasan Rahasia Para Dealer

Proses Fermentasi

Setelah dua hingga empat minggu, cairan di dalam wadah akan berubah warna menjadi kecokelatan dan mengeluarkan aroma asam seperti tape. Ini menandakan bahwa pupuk cair telah siap digunakan. Anda bisa menyaring cairan ini untuk digunakan langsung sebagai pupuk organik cair.

Cara Gampang dan Murah Menguras Radiator Mobil di Rumah, Mesin Jadi Lebih Awet!

Cara Menggunakan Pupuk Buah

10 Cara Kreatif dan Ramah Lingkungan Memanfaatkan Limbah Elektronik di Rumah

Pupuk dari sisa buah ini bisa digunakan dalam dua bentuk, yaitu sebagai pupuk cair dan kompos padat.

✅ Pupuk Cair

Campurkan 1 gelas pupuk cair dengan 1 ember air (sekitar 10 liter), lalu siram ke tanaman seminggu sekali. Cara ini efektif untuk memberikan nutrisi langsung ke akar tanaman.

✅ Kompos Padat

Ampas buah yang tersisa setelah disaring bisa dikeringkan, lalu ditaburkan ke permukaan tanah sebagai kompos padat. Kandungan serat dan mineralnya tetap bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah.


Tips Tambahan agar Hasil Maksimal

  • Hindari menggunakan sisa buah yang sudah berjamur terlalu banyak, karena bisa mengganggu fermentasi.

  • Jangan mencampur sisa buah dengan bahan non-organik seperti plastik, logam, atau zat kimia lainnya.

  • Jika aroma dalam wadah menjadi busuk menyengat, tambahkan tanah atau kompos matang untuk menetralkan.


Manfaat Membuat Pupuk dari Sampah Buah

Mengolah sampah buah menjadi pupuk memberikan banyak manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kesuburan tanah secara alami.

  • Menyediakan nutrisi penting bagi tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium (NPK).

  • Mengurangi volume sampah organik rumah tangga.

  • Menghemat biaya pembelian pupuk kimia.

  • Mendukung gaya hidup ramah lingkungan yang berkelanjutan.


Dengan memanfaatkan sisa buah-buahan menjadi pupuk, kita tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga turut menjaga kesehatan tanaman dengan cara yang lebih alami. Cara ini sangat cocok diterapkan bagi siapa saja yang memiliki kebun, tanaman hias, atau bahkan hanya beberapa pot di halaman rumah.

Mari mulai dari rumah dan ubah limbah menjadi berkah untuk tanaman kita!