Cara Membuat Pupuk dari Sampah Buah: Solusi Hemat, Ramah Lingkungan, dan Menyuburkan Tanaman

Pupuk dari Sampah Buah
Sumber :
  • lifeworks

Di tengah meningkatnya kesadaran terhadap gaya hidup berkelanjutan, semakin banyak masyarakat yang mulai memanfaatkan limbah rumah tangga untuk hal-hal bermanfaat. Salah satu caranya adalah dengan mengolah sisa buah-buahan menjadi pupuk organik. Tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga membantu menyuburkan tanaman secara alami tanpa bahan kimia.

Biaya Charge Mobil Listrik Bikin Kaget! Ini Perbandingan Lengkapnya

Langkah ini tak hanya efektif, tapi juga ramah lingkungan dan sangat mudah diterapkan di rumah.


10 Tantangan Motor Listrik di Indonesia, Nomor 6 Masih Jadi Ketakutan Banyak Orang

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

Untuk memulai proses pembuatan pupuk dari sampah buah, Anda hanya membutuhkan beberapa bahan sederhana yang biasanya sudah tersedia di rumah:

Cuma 15 Menit! Begini Cara Mudah Nguras Radiator Mobil di Rumah Tanpa ke Bengkel, Mesin Langsung Adem Lagi!
  • Sisa buah-buahan, seperti kulit, ampas, buah yang sudah busuk, dan biji-bijian.

  • Ember bekas atau wadah besar yang memiliki penutup rapat.

  • Air secukupnya, untuk membantu proses fermentasi.

  • Gula merah atau molase, yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme.

  • Tanah atau kompos matang (opsional), untuk mempercepat proses penguraian.


Langkah-Langkah Membuat Pupuk Organik dari Sampah Buah

Proses pembuatan pupuk ini cukup mudah dan dapat dilakukan siapa saja. Berikut panduannya:

1. Potong Kecil Sampah Buah

Langkah pertama adalah mencacah atau memotong sisa buah menjadi bagian-bagian kecil. Tujuannya agar mikroorganisme lebih mudah mencerna bahan organik dan mempercepat pembusukan.

2. Masukkan ke dalam Wadah

Masukkan potongan buah ke dalam ember atau wadah yang telah disiapkan. Pastikan wadah bersih agar tidak memicu pertumbuhan bakteri jahat.

3. Tambahkan Gula Merah atau Molase

Larutkan sekitar 1–2 sendok makan gula merah ke dalam air hangat, lalu campurkan ke dalam wadah berisi sisa buah. Gula ini akan mempercepat fermentasi karena menjadi makanan bagi mikroorganisme pengurai.

4. Tambahkan Air

Tuangkan air hingga menutupi seluruh permukaan buah. Namun, jangan mengisi terlalu penuh agar ada ruang untuk udara dan gas hasil fermentasi.

5. Tutup Rapat

Tutup wadah dengan rapat, lalu simpan di tempat teduh dan sejuk. Proses fermentasi akan berlangsung antara 2 hingga 4 minggu, tergantung suhu dan kelembapan.

6. Aduk Secara Berkala

Setiap 2–3 hari sekali, aduk isi wadah menggunakan sendok kayu atau alat pengaduk lain. Hal ini penting untuk menjaga sirkulasi udara dan menghindari bau busuk yang tidak sedap.

Halaman Selanjutnya
img_title