Strategi Jitu Iran Bongkar Jaringan Intelegen Israel Mossad: Operasi Rahasia yang Mengguncang
- wiki
Banyak pengungkapan jaringan Mossad justru berasal dari agen lokal yang tertangkap dan memberikan informasi penting. Dari satu pengakuan, Iran bisa memetakan seluruh jaringan, menangkap lebih banyak agen, dan membongkar operasi lebih besar.
4. Jejak Uang: Mengikuti Aliran Dana Asing
Operasi intelijen butuh dana besar. Inilah celah yang dimanfaatkan Iran. Pemerintah bekerja sama dengan bank sentral dan otoritas keuangan untuk melacak aliran dana asing yang mencurigakan. Mereka memonitor transfer uang yang masuk ke individu atau perusahaan dengan aktivitas tidak wajar.
Hasilnya cukup mengejutkan. Iran menemukan sejumlah perusahaan bayangan yang ternyata menjadi kedok Mossad dalam menyuplai peralatan dan dana kepada agen mereka di dalam negeri.
5. Propaganda Balik: Mengontrol Narasi dan Persepsi Publik
Perang intelijen tak hanya terjadi di balik layar, tapi juga di ruang publik. Iran menggunakan media lokal dan internasional untuk mempublikasikan keberhasilan mereka dalam menangkap agen Mossad. Tujuannya jelas—menciptakan efek psikologis yang melemahkan musuh sekaligus memperkuat moral publik.
Salah satu aksi paling berani terjadi pada 2023, ketika Iran merilis video pengakuan beberapa agen yang tertangkap. Langkah ini menuai sorotan dunia, namun berhasil menunjukkan betapa seriusnya Iran dalam menjaga kedaulatan keamanan nasionalnya.
6. Garda Revolusi dan MOIS: Dua Pilar Intelijen Iran
Dalam struktur keamanan Iran, dua lembaga memiliki peran kunci: Garda Revolusi Iran (IRGC) dan Kementerian Intelijen (MOIS). IRGC bertugas menjaga aspek militer dan strategis, sedangkan MOIS fokus pada pelacakan, penangkapan, serta pemrosesan informasi intelijen sipil dan asing.
Keduanya sering bekerja sama dalam operasi skala besar, termasuk penggerebekan jaringan Mossad yang tersebar di beberapa kota seperti Tehran, Isfahan, hingga Mashhad.
7. Restrukturisasi Keamanan Nasional
Iran juga melakukan reformasi besar-besaran dalam sistem keamanannya. Setelah beberapa insiden sabotase di fasilitas nuklir seperti Natanz, pemerintah memperketat prosedur akses, meningkatkan pengawasan digital, dan mengganti personel kunci di sektor-sektor sensitif.
Langkah ini terbukti efektif dalam mencegah kebocoran informasi dan mempersempit ruang gerak agen asing.