Iran Klaim Ganti Pertahanan Udara Rusak, Gunakan Peralatan Buatan Rusia dan Dalam Negeri

Iran Klaim Ganti Pertahanan Udara Rusak, Gunakan Peralatan Buatan Rusia dan Dalam Negeri
Sumber :
  • Kementerian Pertahanan Iran via AP

GadgetIran mengalami kerusakan signifikan pada sistem pertahanan udaranya selama perang 12 hari melawan Israel pada Juni 2025. Serangan udara besar-besaran yang dilancarkan militer Israel berhasil menembus pertahanan udara Iran dan memberikan pukulan telak, khususnya di wilayah udara Teheran dan sekitarnya.

Teknik Canggih Israel Diduga Hancurkan Program Nuklir Iran

Wakil Kepala Operasi Angkatan Bersenjata Iran, Mahmoud Mousavi, mengakui kerusakan ini secara terbuka. Ia menyebutkan sejumlah sistem pertahanan udara Iran "rusak dan tidak bisa disembunyikan" setelah peperangan berlangsung.

Penggantian Sistem Pertahanan: Prioritas Penggunaan Teknologi Domestik

Menanggapi kerusakan tersebut, Iran segera melakukan penggantian sistem pertahanan udara dengan sumber daya domestik, serta sistem yang sudah dipersiapkan dan disimpan sebelumnya di lokasi strategis. Ini merupakan langkah cepat untuk menjaga keamanan wilayah udara negara.

Adu Kuat Militer Israel vs Iran: Siapa yang Lebih Tangguh di Darat?

Meski demikian, secara rinci jenis sistem yang menggantikan belum diungkapkan secara resmi. Iran sebelumnya mengoperasikan sistem jarak jauh buatan dalam negeri Bavar-373 dan sistem S-300 yang merupakan produk teknologi militer Rusia.

Peran Sistem Pertahanan Rusia dan Buatan Dalam Negeri

Sebelum konflik, pertahanan Iran mengandalkan perpaduan sistem seperti Bavar-373 produksi lokal dan S-300 buatan Rusia yang telah dimiliki sejak 2016. Dalam latihan militer setelah perang, Iran memamerkan sistem pertahanan udara Rusia untuk menunjukkan pemulihan kekuatan.

Rahasia Intelegen Israel Mossad: Cara Diam-Diam Merekrut Orang Dalam di Iran

Laporan dari media lokal Iran maupun lembaga pemantau tidak mencatat adanya pengiriman alat tempur baru dari luar negeri dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini mengindikasikan Iran terutama mengandalkan persediaan dan teknologi domestik dalam memperbaiki kemampuan tempurnya.

Perang Iran-Israel Juni 2025: Latar Belakang Konflik

Konflik dimulai ketika Israel melakukan serangan udara besar ke tiga lokasi fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni 2025, dengan tujuan melumpuhkan program nuklir Teheran. Serangan ini juga meluluhlantakkan sistem pertahanan udara Iran dan menewaskan sejumlah perwira tinggi militer serta ilmuwan nuklir.

Iran merespons dengan meluncurkan rentetan rudal dan drone ke wilayah Israel secara beruntun. Pertempuran sengit berlangsung selama dua pekan dengan korban jatuh dari kedua belah pihak. Amerika Serikat turut campur dengan melakukan serangan udara ke situs nuklir Iran pada akhir Juni.

Pentingnya Sistem Pertahanan Udara dalam Keselamatan Wilayah

Tingkat kerusakan pada pertahanan udara Iran menjadi perhatian utama karena sistem tersebut menjadi garis pertahanan pertama melawan serangan udara asing. Dengan keberhasilan mengganti alat-alat yang rusak, Iran berusaha menjaga kedaulatan wilayahnya dan kesiapan menghadapi potensi konflik selanjutnya.

Kesimpulan: Iran Tegaskan Kesiapan Pasca Perang Lewat Perbaikan Pertahanan Udara

Iran telah menanggapi kerusakan besar pada sistem pertahanannya dengan cepat dan bijaksana melalui penggunaan teknologi dalam negeri dan sistem yang sudah tersedia, termasuk yang berteknologi Rusia. Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas keamanan udara di tengah ketegangan kawasan yang masih rentan.

Informasi ini sekaligus memperlihatkan bahwa Iran mampu mengatasi dampak konflik tanpa kembali bergantung secara besar pada impor militer, dan menegaskan posisi strategisnya dalam konflik regional.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget