NASA Kehilangan 3.800 Karyawan, Dampak Pemangkasan Anggaran Trump

NASA Kehilangan 3.800 Karyawan, Dampak Pemangkasan Anggaran Trump
Sumber :
  • NASA

Gadget – Sebanyak 3.870 pegawai NASA atau sekitar 20 persen dari total tenaga kerja organisasi tersebut mengajukan pengunduran diri massal pada Jumat, 25 Juli 2025. Langkah ini merupakan implementasi dari kebijakan pemerintahan Donald Trump yang menargetkan perampingan pengeluaran federal secara besar-besaran.

Perang Dagang Memanas: Trump Berlakukan Tarif Impor 10-70% Mulai 1 Agustus 2025

Menurut keterangan resmi dari NASA, lembaga diberikan kesempatan untuk mengurangi jumlah karyawannya sampai batas maksimal 20 persen, dengan tenggat waktu pengajuan sampai Jumat tengah malam. Pengurangan ini dilakukan lewat program "Pengunduran Diri Tertunda" yang dijalankan dalam dua tahap: tahap pertama dengan 870 pegawai resign, dan tahap kedua sebanyak 3.000 orang.

Apabila seluruh pengajuan resign ini diterima, jumlah total pegawai NASA diprediksi menyusut dari sekitar 18.000 menjadi 14.000 staf. Pemotongan ini juga termasuk 500 pegawai yang keluar lewat skema lain seperti pensiun normal atau pengurangan sukarela.

Dampak Pemangkasan Anggaran pada Operasional NASA

T1 Phone: Apakah Layak Dibeli atau Hanya Hype Politik?

Dalam pernyataan terbuka, juru bicara NASA Cheryl Warner menegaskan bahwa keselamatan operasional tetap menjadi prioritas utama meski jumlah pegawai dipangkas. NASA tengah berbenah menjadi organisasi yang lebih ramping dan efisien, namun misi eksplorasi ambisius ke Bulan dan Mars tetap dikerjakan dengan fokus.

Langkah pengunduran diri massal ini terjadi bersamaan dengan proposal anggaran pemerintah AS untuk tahun fiskal 2026 yang mengusulkan pemotongan dana NASA hingga 25 persen, dari sebelumnya USD 24 miliar turun menjadi sekitar USD 18 miliar.

Krisis Kepemimpinan dan Ketidakpastian di Lingkungan NASA

Gadget Terbaru Trump T1: Benarkah 100% Buatan AS atau Cuma Akal-Akalan Politik?

Selain tekanan finansial, NASA juga sedang menghadapi krisis kepemimpinan. Presiden Donald Trump sebelumnya mencalonkan pengusaha sekaligus astronot swasta Jared Isaacman sebagai administrator baru NASA pada Desember 2024, namun pencalonan tersebut ditarik secara mendadak pada Mei 2025. Hal ini memicu ketegangan terbuka dengan tokoh seperti Elon Musk.

Untuk sementara, posisi pimpinan NASA diisi oleh Menteri Perhubungan Sean Duffy sebagai administrator sementara. Situasi ini menambah tingkat ketidakpastian di internal agensi, yang berpotensi mempengaruhi moral dan produktivitas pegawai.

Apa Artinya bagi Masa Depan Eksplorasi Antariksa?

Pemangkasan besar-besaran ini menjadi tantangan serius di tengah ambisi NASA menjaga momentum era keemasan eksplorasi dan inovasi, terutama dalam misi bersejarah ke Bulan dan Mars. Meski demikian, NASA menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen penuh untuk mewujudkan visi tersebut.

Namun, pengurangan staf senior dan talenta berpengalaman berpotensi menghambat proses riset dan pengembangan teknologi canggih yang krusial bagi keberhasilan misi jangka panjang.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget