Media Vietnam Ungkap Kekurangan Timnas Indonesia U-23 yang Bikin Kalah

Media Vietnam Soroti Alasan Pandit Indonesia Soal Kekalahan Timnas U-23: Ini Alasannya
Sumber :
  • tvonenews.com / Taufik Hidayat

Gadget – Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Vietnam di final Piala AFF U-23 2025 dengan skor 0-1 tidak hanya menyisakan kekecewaan, tetapi juga komentar pedas dari media Vietnam.

Media Vietnam Mulai Muak dengan Timnas Indonesia, Susah Payah Jadi Juara AFF U-23, Skuad Gerald Vanenburg Justru Dapat...

Setelah berhasil membawa pulang trofi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, media Vietnam menyoroti permainan Timnas Indonesia U-23 yang dianggap minim variasi strategi.

Gol tunggal Nguyen Cong Phuong di menit ke-36 sudah cukup bagi Vietnam untuk mengamankan gelar juara yang ketiga kalinya secara beruntun.

Eks Wonderkid Timnas Bandingkan Era Jay Idzes CS dengan Timnya yang Dulu, Katanya...

Meski mendapat dukungan penuh dari suporter, skuad Garuda Muda asuhan Gerald Vanenburg terlihat kesulitan mengembangkan permainan.

Lini serang yang sebelumnya produktif mendadak tumpul saat menghadapi pertahanan solid Vietnam.

Kalah Cepat dari Mauro Zijlstra, Striker Keturunan Depok Ini Curhat Ingin Bela Timnas Indonesia

Media Vietnam, Soha.vn, melontarkan kritik tajam terhadap gaya permainan Timnas Indonesia U-23. Menurut mereka, Timnas Indonesia hanya mengandalkan lemparan ke dalam sebagai satu-satunya senjata utama.

"Penampilan buruk mereka kala AFF Cup 2024 menyebabkan Indonesia tersingkir di fase grup dan membuat pelatih Shin Tae-yong kehilangan jabatan,” tulis Soha.vn, mengutip dari tvOnenews.com.

Komentar tersebut merujuk pada minimnya pemain naturalisasi di skuad kali ini, yang membuat permainan Indonesia dianggap mudah ditebak.

Pemain-pemain andalan seperti Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Sandy Walsh tidak ikut serta, sehingga Timnas U-23 harus mengandalkan mayoritas pemain lokal.

"Pada ajang tersebut, minimnya pemain naturalisasi membuat permainan Indonesia rapuh... kini hanya (Robi) Darwis yang tersisa dan kembali mencoba mengandalkan strategi lama itu," lanjut media tersebut.

Media Vietnam menilai pola permainan Timnas Indonesia statis dan tidak berkembang.

Serangan yang monoton tercermin dari data statistik, di mana meski menguasai bola, peluang emas yang tercipta sangat minim.

Bahkan, Jens Raven, pencetak gol terbanyak di turnamen ini, tidak mampu berbuat banyak di final karena pengawalan ketat dari lini belakang Vietnam.

Final ini menjadi ajang evaluasi penting bagi Timnas Indonesia U-23.

Kemenangan Vietnam menunjukkan bahwa Timnas Indonesia perlu lebih kreatif dan solid dalam strategi jika ingin menjadi penguasa Asia Tenggara.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget