Empat Pemain Ini Sedang Menjalani Proses Naturalisasi untuk Perkuat Timnas Indonesia

Gadget – Berita menarik datang dari dunia sepak bola Indonesia. Federasi sepak bola tanah air (PSSI) kembali bergerak cepat dalam upaya penguatan timnas di berbagai kelompok usia. Kabarnya, proses alih status kependudukan atau naturalisasi empat pemain keturunan telah sampai pada tahap lanjut. Bahkan, administrasinya sudah diserahkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Selama beberapa tahun terakhir, program ini memang menjadi salah satu strategi utama PSSI dalam menjaring talenta muda potensial dari luar negeri. Baik itu melalui jalur garis keturunan maupun ikatan keluarga, banyak bakat yang mulai dilirik untuk membela bendera Merah-Putih.

Kombinasi Pemain Putra dan Putri

Dari total empat pemain yang sedang diproses, hanya satu nama dari kategori putra yaitu Mauro Zijlstra. Sementara sisanya merupakan pemain wanita yang akan memperkuat Timnas Putri.

• Mauro Zijlstra: Striker muda kelahiran Belanda yang saat ini bermain untuk FC Volendam. Ia dikenal karena kemampuan menyerang yang tajam dan kecepatan yang impresif.
• Isabel Kopp: Gelandang tengah asal Fortuna Sittard dengan kemampuan mengatur ritme permainan yang bagus.
• Isabelle Nottet: Penyerang andalan Telstar Vrouwen yang rajin mencetak gol dalam setiap pertandingan.
• Pauline van de Pol: Bek tangguh yang juga bermain di klub yang sama dengan Nottet dan punya sense of timing serta kemampuan antisipasi tinggi.

Mengapa Naturalisasi Masih Jadi Fokus Utama?

Tidak bisa dipungkiri bahwa level persaingan di kancah sepak bola Asia semakin panas. Sejumlah negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia bahkan sudah lebih dulu mendatangkan para pemain diaspora mereka untuk bergabung ke tim nasional. Dengan begitu, program naturalisasi jelas penting untuk meningkatkan daya saing Garuda baik di ajang regional maupun internasional seperti SEA Games, Kualifikasi Piala Dunia 2026 hingga Piala Asia.

Halaman Selanjutnya

Selain itu, meskipun bukan program baru, pemerintah dan federasi tetap cermat dalam proses pelaksanaannya. Tidak ada celah untuk pengabaian regulasi yang berlaku, sehingga semua langkah harus sesuai dengan prosedur hukum yang ditentukan.