Makin Panas, Iran Siap Perang Total! Ini Strategi Besar Hadapi Serangan Balasan Israel
- lifeworks
Intelijen dan Pertahanan Siber: Siaga di Lini Dalam
Ancaman dari dalam negeri juga tak luput dari perhatian. Iran meningkatkan operasi intelijen dengan menangkap dan mengeksekusi sejumlah tersangka mata-mata pro-Israel. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas serangkaian pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran.
Di sisi lain, pertahanan siber turut diperkuat melalui Cyber Defense Command. Komando ini dirancang untuk menghadang serangan digital dan sabotase yang kerap dilancarkan terhadap infrastruktur penting, sebagai bagian dari apa yang disebut Iran sebagai “soft war”.
Pernyataan Tegas Pemimpin Tertinggi
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, secara terbuka menyatakan bahwa Iran siap membalas setiap serangan yang datang. Ia menegaskan bahwa tanggapan Iran kali ini akan jauh lebih besar dibanding sebelumnya. Bahkan, ia menyebut bahwa Iran memiliki kemampuan untuk menyerang pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat seperti Al-Udeid di Qatar.
Panglima militer Iran, Amir Hatami, juga menyatakan bahwa semua skenario dan potensi serangan Israel telah dipetakan. Menurutnya, Iran memiliki “seluruh perangkat” untuk melindungi negaranya.
Aliansi Regional dan Dukungan Strategis
Dalam kancah internasional, Iran mempererat hubungan militer dengan Rusia. Tercatat, pejabat Rusia telah dua kali mengunjungi fasilitas produksi rudal Iran sepanjang tahun 2025. Kerja sama ini diyakini menjadi kekuatan penyeimbang terhadap dominasi militer Israel dan sekutunya.
Selain itu, Iran memiliki jaringan aliansi regional yang kuat. Hezbollah di Lebanon, milisi Syiah Irak, dan kelompok Houthi di Yaman menjadi bagian dari skenario serangan balasan jika konflik membesar. Serangan ini bisa menyasar Israel langsung maupun pangkalan militer AS di wilayah sekitarnya.
Ringkasan Taktis: Peta Persiapan Iran
| Kategori | Langkah Persiapan |
|---|---|
| Struktur Pemerintahan | Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional Tertinggi |
| Sistem Rudal & Militer | Qassem Bassir, Missile Cities, skenario balasan IRGC |
| Pertahanan Udara | Bavar-373, Khordad-15, reaktivasi S-300, sistem radar mobile |
| Latihan Militer | Simulasi perlindungan fasilitas nuklir |
| Intelijen & Cyber | Eksekusi mata-mata, penguatan pertahanan siber |
| Retorika Kepemimpinan | Pernyataan siap perang dari Khamenei dan Hatami |
| Aliansi Regional | Kolaborasi dengan Rusia, Hezbollah, Houthi, dan milisi Irak |
Ancaman Terus Membayangi
Pasca Operation Rising Lion—konflik 12 hari antara Iran dan Israel yang terjadi pada Juni 2025—Iran kehilangan banyak aset penting. Beberapa komandan militer, ilmuwan nuklir, dan infrastruktur strategis hancur. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk bergerak cepat dalam proses pemulihan dan persiapan.