Gen Z Jadi Target Hacker: Phishing Zoom dan Lowongan Palsu LinkedIn Ancam Pekerja Muda

Gen Z Jadi Target Hacker: Phishing Zoom dan Lowongan Palsu LinkedIn Ancam Pekerja Muda
Sumber :
  • Gizmologi ID

Banyak pekerja Gen Z yang menerima ratusan pesan di email dan chat setiap minggu, sehingga sulit membedakan mana yang asli dan mana yang jebakan.

OpenAI Luncurkan Platform Pencarian Kerja Berbasis AI, Siapkah LinkedIn Hadapi Kompetitor Baru?

Kata Sandi Lemah, Risiko Tinggi

Salah satu kebiasaan berisiko yang sering dilakukan adalah menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun.
Bagi hacker, satu kata sandi bocor berarti akses ke berbagai platform sekaligus — dari akun freelance hingga sistem internal perusahaan.
Risikonya meningkat jika akun tersebut digunakan di perangkat pribadi yang tidak memiliki perlindungan memadai.

Waspada Ancaman Sniffing di M-Banking via WhatsApp

Perangkat Pribadi, Ancaman Terselubung

Banyak polyworker Gen Z mengandalkan laptop atau ponsel pribadi untuk semua pekerjaan. Akibatnya, data pribadi bercampur dengan file sensitif milik klien atau perusahaan.
Belum lagi penggunaan cloud storage publik seperti Google Drive atau Dropbox tanpa proteksi tambahan, yang bisa membuka peluang pencurian data.

Inspirasi Menu Makan Siang Sehat dan Hits untuk Generasi Milenial

Beberapa juga menginstal software atau ekstensi browser tidak resmi untuk mempermudah multitasking. Praktik ini, yang dikenal sebagai shadow IT, berisiko tinggi karena aplikasi tersebut bisa memiliki celah keamanan atau kebijakan berbagi data yang tidak jelas.

Dampak ke Perusahaan

Serangan yang menargetkan individu ternyata bisa berdampak lebih luas.
Jika seorang pekerja lepas diretas dan menggunakan kata sandi yang sama untuk login ke sistem perusahaan, hacker dapat menyusup lebih dalam.
Bagi organisasi yang mempekerjakan kontraktor jarak jauh atau menerapkan kebijakan BYOD (Bring Your Own Device), situasi ini menjadi tantangan besar dalam pengamanan endpoint.

Peringatan dari Ahli

Menurut Evgeny Kuskov, Pakar Keamanan Kaspersky, multitasking digital yang ekstrem membuat Gen Z rentan terhadap kesalahan.
“Bukan soal kecerobohan, tapi soal banyaknya tuntutan digital yang menarik perhatian ke segala arah. Satu kelalaian kecil saja bisa berakibat besar dalam keamanan siber,” ujarnya.

Inisiatif Edukasi: Case 404

Untuk membantu Gen Z lebih waspada, Kaspersky meluncurkan “Case 404”, sebuah game detektif siber interaktif.
Lewat permainan ini, pengguna diajak mengenali berbagai modus serangan, memahami taktik hacker, dan belajar langkah perlindungan digital secara praktis.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget