Tantrum Anak Bukan Bencana, Ini Cara Pintar Orang Tua Menghadapinya
- lifeworks
Mengajarkan Anak Mengenali dan Mengungkapkan Emosi
Tantrum sering muncul karena anak belum memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan kata-kata. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting. Ajak anak menyebutkan emosinya, apakah ia marah, sedih, atau kecewa. Kemudian, beri contoh cara menenangkan diri, seperti menarik napas panjang, menghitung sampai lima, atau duduk sejenak hingga lebih tenang. Dengan latihan ini, anak akan belajar bahwa ada cara lain yang lebih sehat untuk mengekspresikan emosi.
Konsisten dengan Aturan yang Berlaku
Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan orang tua adalah menyerah pada permintaan anak ketika tantrum. Meski bisa meredakan situasi untuk sementara, hal ini justru menimbulkan kebiasaan buruk. Anak akan berpikir bahwa tantrum adalah cara efektif untuk mendapatkan sesuatu. Karena itu, orang tua perlu konsisten dengan aturan yang sudah dibuat. Konsistensi ini memberikan pesan jelas bahwa ada batasan yang tidak bisa dilanggar meski anak sedang marah.
Memberi Pelukan Setelah Anak Tenang
Setelah badai emosi reda, jangan ragu untuk memberikan pelukan hangat. Sentuhan fisik ini mampu membuat anak merasa aman, diterima, dan tetap disayangi meski sebelumnya ia berperilaku negatif. Pelukan juga menjadi simbol bahwa orang tua hadir sebagai tempat berlindung, sekaligus membantu anak memulihkan rasa tenang lebih cepat.
Mengevaluasi Penyebab Tantrum
Setiap tantrum tentu memiliki pemicu. Bisa jadi anak sedang lapar, lelah, bosan, atau merasa kurang diperhatikan. Dengan mengevaluasi penyebabnya, orang tua bisa lebih mudah melakukan pencegahan. Misalnya, memastikan anak cukup makan, tidur cukup, atau diberi waktu bermain yang memadai. Mengenali pola tantrum ini juga akan memudahkan orang tua dalam mengatur strategi di masa depan.
Tantrum adalah Bagian dari Proses Belajar
Pada akhirnya, tantrum adalah bagian wajar dari proses pertumbuhan anak. Justru melalui momen ini, anak belajar mengenali emosinya, sementara orang tua punya kesempatan untuk mengajarkan cara mengelolanya. Kuncinya adalah kesabaran, konsistensi, dan keteladanan dari orang tua.
Tantrum memang bisa melelahkan, tetapi dengan cara yang tepat, momen ini bisa diubah menjadi pengalaman berharga, baik bagi anak maupun orang tua. Jadi, alih-alih melihat tantrum sebagai masalah besar, cobalah memandangnya sebagai proses alami yang akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang secara emosional.